batampos – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) semakin tumbuh subur di wilayah Batuaji dan Sagulung. Ribuan warga di sana terbantu dengan usaha kecil ini. Mereka yang kehilangan pekerjaan saat pandemi COVID -19 mewabah, sudah tak berminat lagi untuk menjadi buruh pabrik. Berjualan kecil-kecilan di pinggir jalan ataupun lokasi pusat keramaian cukup menopang perekonomian keluarga mereka.
Kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza Mall di Sagulung misalkan, sore hingga malam hari padat dengan lapak para pelaku UMKM ini. Berbagai menu olahan makanan siap saji dan minuman, berjubel di dalam lingkungan pusat perbelanjaan tersebut.
Antusias masyarakat dengan sajian para pelaku UMKM ini juga luar biasa. Mereka yang berolahraga, bersantai bersama keluarga ataupun yang sedang berbelanja ramai mengerumuni usaha para pelaku UMKM ini.
Jhoni pemilik lapak makanan khas kerak telur menjelaskan, sudah tiga tahun dia menjalankan usaha kecilnya itu dan berjalan cukup bagus. Penghasilan nya dalam sebulan melebihi menghasilan saat dia masih bekerja sebagai buruh pabrik di perusahaan galangan kapal.
“Mulai sore sampai malam saja bukanya dan lumayan hasil yang didapatkan. Hitungan perbulan lebih dari UMK kerja di PT. Bisa sekolahkan anak dan bayar cicilan rumah, ” ujar Jhoni.
Santi, pedang minuman siap saji lainnya mengaku juga menyampaikan hal yang sama. Usaha yang awalnya hanya iseng mengisi waktu luang saat tidak sibuk, kini malah menyaingi penghasilan sang suami yang bekerja di dunia industri. Dalam beberapa jam berjualan dia bia mengantongi keuntungan hingga Rp 500 ribu per hari.
Dagangannya laris manis di sore hari karena banyak warga yang berolahraga di sekitar lokasi lapangan SP Plaza tersebut. Malam hari juga bertambah laris karena keramaian warga untuk menikmati malam bersama kerabat atau keluarga di kawasan pusat perbelanjaan tersebut.
“Alhamdulillah, bisa buat nambah penghasilan, ” ujarnya.
Pantauan di lapangan selain kawasan SP Plaza, pelaku UMKM juga menjamur di kawasan pertokoan Tunas Regency, Cipta Grand City dan pinggir jalan Marina City. Situasinya hampir sama sebab selalu ramai dengan pengunjung di sore hingga malam hari.
Selain pelaku UMKM kuliner, pedagang pakaian dan perlengkapan aksesoris juga mengalami perkembangan yang luar biasa. Karena mendapat sambutan yang baik usaha mereka kian bertambah besar dari waktu ke waktu. Semula yang masih membatasi jumlah barang yang dijual kini diperbanyak karena modal sudah mencukupi dengan perkembangan usaha mereka tadi.
“Awalnya hanya sedikit yang kita jual, karena disambut baik akhirnya berkembang dan sudah lengkap sekarang pakaian di lapak saya ini,” ujar June, pedagang pakaian dan perlengkapan aksesoris di pertokoan Cipta Grand City.
Pelaku UMKM yang ditemui Batam Pos umum nya mengaku tak punya modal yang banyak dengan awal usaha mereka. Namun berkat ketekunan dan usaha yang giat akhirnya bisa bertahan bahkan berkembang pesat. UMKM menjadi penopang ekonomi keluarga mereka kini.
“Dulu sempat ikut pasar kaget jualan seken, tapi karena berbagai kebijakan sudah tak jualan seken, kami akhirnya buka jualan es dan olahan kelapa muda ini. Alhamdulillah jauh lebih baik dengan usaha sebelumnya, ” kata Aldi, pedagang lainnya.
Geliatnya UMKM di wilayah Batuaji dan Sagulung ini diakui oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata. Dia apresiasi dengan niat masyarakat yang terus memajukan ekonomi keluarga dengan UMKM tersebut.
Pemerintah kota Batam akan terus mendukung usaha pelaku UMKM ini dengan berbagai program pelatihan ataupun pembinaan untuk terus merangsang perkembangan UMKM di kota Batam.
“Pertumbuhan kuliner di Batuaji luar biasa sehingga perlu adanya sentuhan pemerintah, perlu penguatan, pemajuan, pemasaran. Artinya di Batuaji perlu penguatan sektor pariwisata,” katanya. (*)
Reporter: Eusebius Sara