batampos – Dua kecelakaan terjadi di jalan R Suprapto, Batuaji persisnya di persimpangan masuk Kaveling Baru, Sagulung, Jumat (30/8). Satu pemotor wanita terkapar bersimbah darah.
Kecelakaan ini disebut karena maraknya aktifitas berkendaraan lawan arus di lokasi persimpangan tersebut. Pemotor yang keluar dari Kaveling Baru umumnya memilih melawan arus ke lokasi U Turn dekat persimpangan tersebut. Kecelakaan ini disebut karena situasi berkendara yang tak aman. Pemotor ditabrak kendaraan lain karena padatnya kendaraan baik yang di jalur benar ataupun yang melawan arus.
“Itulah kurang tahu kronologis nya gimana. Tapi ini memang jalur rawan karena lokasi lawan arus. Mungkin karena itu kali ibu tadi ditabrak, ” kata Dian, warga yang dijumpai di lokasi kejadian.
Agus, tukang ojek online yang biasa ngetem di persimpangan jalan tersebut juga menyampaikan hal yang sama. Meskipun tidak mengetahui kronologis pastinya, dia yakin kecelakaan pemotor wanita ini karena lokasi jalan yang rawan tadi.
“Itu U Turn persis sebelum persimpangan, jadi U Turn berikutnya jauh ke Puskopkar sama. Orang (pemotor) pada milih lawan arus ke U Turn itu dari pada ke Puskopkar. Ibu itu kecelakaan karena lawan arus ini. Entah dia melawan arus atau tidak tapi jalan ini memang rawan sekali. Sering kecelakaan, ” ujar Agus.
Setelah kecelakaan pemotor wanita ini, ada juga kecelakaan beruntun lain di lokasi yang sama. Satu unit mobil angkot Bimbar dan dua mobil pribadi tabrakan satu sama lain akibat kebut-kebutan di jalan yang rawan tadi.
“Ini beda dengan yang ibu itu tadi. Bimbar ini main serodok saja makanya tabrakan beruntun, ” kata Nardi, warga lain di lokasi kejadian.
Dengan adanya dua kecelakaan ini, warga pengguna jalan di sana kembali menyoroti penempatan U Turn yang masih minim. Berkendaraan melawan arus yang sudah jadi kebiasaan pemotor di sana karena penempatan U Turn yang kurang pas tadi.
Selain di lokasi kejadian kecelakaan ini, jalan dari simpang Basecamp ke pasar Sagulung juga ramai dengan pemotor yang melawan arus. Pemotor yang datang dari Simpang Basecamp dan hendak ke pasar Sagulung dan sekitar misalkan nekat mengambil rute lawan arus dari U Turn depan SPBU Basecamp ketimbang harus putar balek di depan perumahan Puskopkar Batuaji.
Begitu juga pengendara yang keluar dari simpang Kaveling Lama dan hendak ke simpang Mandalai nekat melawan arus ketimbang harus muter ke arah simpang Basecamp.
Sama halnya dengan warga perumahan Permata Hijau, Bukit Tempayan, Batuaji yang berkendara dari simpang Basecamp memilih melawan arus dari depan pintu masuk kawasan Golf simpang Basecamp ketimbang harus mutar di lampu merah Simpang Tobing. Pemotor yang keluar dari jalan Ahmad Dahlan Seitemiang dan hendak ke arah Aviari juga demikian memilih melawan arus ke arah simpang Tobing sebab U Turn jauh di hutan Mata Kucing sana.
Perilaku berkendara melawan arus ini terjadi di banyak ruas jalan khususnya persimpangan di jalan R Suprapto, Brigjen Katamso dan Diponegoro Seitemiang.
“Sudah sering kecelakaan karena pemotor dari arah Simpang Basecamp selalu lawan arus melalui U Turn (depan pasar Melayu) agar bisa masuk ke simpang ini (Hutatap),” ujar Agus, pedagang kaki lima di simpang Hutatap.
Warga berharap agar kebutuhan U Turn di dua wilayah ini diperhatikan lagi untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu-lintas akibat ketidakpatuhan masyarakat penggunaan jalan tersebut.
“Kalau U Turn nya disesuaikan dengan kebutuhan keluar masuk masyarakat tentu tak mau orang lawan arus. Ini karena terlalu jauh U Turn makanya banyak yang nekat lawan arus, ” kata Asril, warga lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Salim saat dikonfirmasi mengaku akan mengakomodir keluhan masyarakat tersebut. Penempatan U Turn akan ditelusuri lagi sesuai dengan kebutuhan penggunaan jalan.
“Tapi kami hanya sebatas merekomendasikan. Nanti yang buatkan atau bangun itu sesuai pihak yang berwenang atas jalan itu. Kan sekarang tanggungjawab jalan di BP Batam dan Pemko. Kalau Pemko tentu nanti kami koordinasikan dengan Dinas Bina Marga. Kalau BP nanti ke BP, ” kata Salim. (*)
Reporter: Eusebius Sara