Selasa, 26 November 2024

Lawan Arus Jadi Kebiasaan Pengendara di Batuaji dan Sagulung, Penyebabnya

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Para pengendara melawan arus saat melintas di Jalan Brigjen Katamso, Tanjunguncang. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Perilaku berkendara kurang aman dengan melawan arus di jalan dua jalur masih marak di sejumlah ruas jalan utama di Batuaji dan Sagulung. Ini terjadi karena penempatan U Turn yang dinilai kurang pas dengan simpang masuk jalan pemukiman atau tempat pusat perbelanjaan.

Pengendara yang keluar dari jalan pemukiman atau persimpangan memilih melawan arus ketika akan ke persimpangan lain di belakangnya.


Pantauan Batam Pos, pemotor yang keluar dari simpang Kaveling Lama yang akan masuk ke simpang Hutatap memilih lawan arus ketimbang harus ke U Turn simpang Basecamp yang jaraknya lumayan jauh.

Baca Juag: Minim Penertiban, Iklan Liar di Batang Pohon Kian Menjamur

Begitu juga pengendara yang keluar dari simpang Kaveling Baru hendak ke Mukakuning, lebih memiliki melawan arus ke U Turn depan sekolah Putera Batam ketimbang ke U Turn depan Perumahan Puskopkar. Inilah yang menyebabkan kecelakaan lalu-lintas kerap terjadi di pertimbangan ini.

“Ya inilah kondisinya. U Turn yang terdekat harus lawan arus. Kalau ikuti arus jalur jalan jauh sekali ke Puskopkar sana, makanya pada lawan arus pemotor,” kata Sesilia, warga Kaveling Baru.

Situasi serupa juga marak terjadi di Jalan Diponegoro, Seitemiang. Lawan arus sudah jadi kebiasaan warga di sana sebab jarak U Turn yang satu ke U Turn lainnya berjauhan. Pengendara harus putar jauh jika ingin menyebrang ke ruas jalan sebelahnya. Lawan arus yang sangat berisiko akhirnya jadi kebiasaan pengendara di sana demi mempersingkat waktu dan jarak tempuh.

Baca Juga: Separuh Lampu PJU yang Rusak Dicuri Telah Diperbaiki

Pengendara yang keluar dari Jalan Ahmad Dahlan Seitemiang dan akan ke arah simpang Basecamp misalkan harus mutar jauh hingga ke hutan Matakucing sebab, hanya disitu satu-satunya U Turn yang tersedia. Pemotor umumnya menggunakan jalur alternatif yakni lawan arus.

“Tiap pagi memang harus lawan arus saya karena buru-buru mau antar anak ke sekolah. Kalau ke sana (U Turn) terlalu jauh. Sampai Mata Kucing sana, makan waktu lagi,” ujar Desi, warga Seitemiang yang dijumpai saat melawan arus di simpang Seitemiang.

Begitu juga dengan Iwan, warga Perumahan Permata Hijau, setiap pagi dia harus melawan arus ke gerbang pintu Golf simpang Basecamp untuk mengantarkan anaknya ke Sekupang. U Turn yang dari perumahannya ada di Bundaran Simpang Basecamp dan itu terlalu jauh hanya untuk menyeberang ke jalur sebelahnya.

“Semenjak rampung proyek jalan dua jalur itu memang seperti ini kondisinya setiap pagi. Semua orang (pemotor) pada lawan arus dari pada jauh ke simpang Basecamp,” kata Iwan.

Disebutkan Iwan, sepanjang Jalan Diponegoro yang membentang dari Simpang Basecamp hingga simpang Seiharapan Sekupang terhitung hanya ada tiga U Turn. Satu di simpang Tobing, satu di Hutan Mata Kucing dan satu lagi di dekat Perumahan Delta Villa.

Baca Juga: Balap Liar Sudah Menjamur di Batam, Polisi Menindak Ratusan Sepeda Motor

Dinas Perhubungan Kota Batam mengaku penempatan U Turn yang ada saat ini sudah sesuai dengan kajian keselamatan lalulintas.

Kadishub Batam Salim belum lama ini menjelaskan, telah membahas bersama pihak terkait seperti Dinas Bina Marga dan Satlantas Polresta Barelang terkait permintaan masyarakat pengguna jalan ini, namun permintaan ini belum bisa di penuhi karena pertimbangan keselamatan pengendara.

Khusus untuk Jalan Diponegoro U Turn belum bisa ditambah karena pertimbangan elevasi jalan yang tidak sama. Artinya jalan dua jalur ini memiliki ketinggian yang berbeda. Satu lebih rendah dan satu lebih tinggi. Selain itu ada banyak tikungan dan turunan serta tanjakan sehingga tidak semua ruas jalan bisa dijadikan U Turn.

Nah permintaan warga agar ada U Turn di simpang TPU Seitemiang atau simpang masuk jalan Ahmad Dahlan belum bisa dipenuhi karena pertimbangan tersebut. Jika ada U Turn di persimpangan jalan ini tentu akan membahayakan pengendara sebab itu di lokasi turunan dan median jalan yang diusulkan jadi U Turn juga tidak rata.

“Bayangkan kalau ada kendaraan laju dari Simpang Tobing dengan kecepatan tinggi, terus ada pula yang mau nyebrang ke arah SPBU Seitemiang, itu sangat berbahaya. Makanya kita pasang U Turn nya memang agak jauh ke arah Mata Kucing saja biar ada jarak kendaraan mengatur kelakuannya supaya tidak saling bertabrakan. Itu terjal median jalannya kalau langsung dari Jalan Ahmad Dahlan ke arah jalur sebelahnya (jalur Sekupang-Batuaji). Itulah pertimbangan mengapa kita belum bisa menambah U Turn di jalan Seitemiang itu,” jelas Salim. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update