Kamis, 28 November 2024
spot_img

Hari Kelima Pencarian, Nelayan Hilang di Pulau Pelampong Masih Belum Ditemukan

Berita Terkait

spot_img
Tim SAR gabungan saat melanjutkan pencarian nelayan yang hilang saat mencari ikan di perairan Pulau Pelampong.

batampos – Pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang saat mencari ikan di perairan Pulau Pelampong, dekat perbatasan Batam-Singapura, kini telah memasuki hari kelima. Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus berupaya menemukan korban yang diduga hilang sejak Sabtu (31/8) lalu.

Kepala Basarnas Pos Batam, Dedius mengatakan, pencarian hari ini difokuskan di area dua nautical mile ke arah Belakang Padang. Hal ini melihat arah laut serta angin. Sejumlah personel serta perahu dan alat pendukung lainnya diturunkan.


“Kemarin kita fokuskan ke utara arah Singapura, saat ini ke sisi timur terkait arah arus dan angin, ” ujarnya, Rabu (4/9).

Baca Juga: Pencarian Nelayan Hilang di Pulau Pelampong Diperluas

Meski cuaca sempat menjadi tantangan, tim tetap bekerja keras untuk menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Dikatakan Dedius pencarian akan terus dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan, dengan tetap memperhatikan kondisi cuaca dan faktor keselamatan tim di lapangan.

“Kami akan terus melakukan pencarian hingga korban ditemukan. Kami juga berkoordinasi dengan nelayan setempat untuk membantu pencarian, ” tambahnya.

Dalam operasi ini, tim SAR gabungan menggunakan sejumlah peralatan canggih, termasuk drone thermal dan aquaeye, yang mampu mendeteksi suhu tubuh manusia di dalam air.

Nelayan yang hilang, Mochamad Johari (33), warga Kecamatan Belakang Padang, hilang setelah diduga kapalnya ditabrak kapal cepat di perairan Pulau Pelampong.

Berdasarkan keterangan dari rekannya, pada Sabtu, 31 Agustus 2024, sekitar pukul 03.00 WIB, Johari bersama rekannya Agus pergi memancing di perairan Pulau Pelampong. Saat mendekati perbatasan Singapura, kapal mereka disalip oleh dua kapal cepat yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Setelah menyadari bahwa Johari hilang, Agus menemukan alat pancing korban di sekitar perbatasan Singapura, namun Johari dan kapalnya tidak ditemukan. Beberapa puing kapal juga ditemukan di lokasi tersebut.

“Kami menerima laporan dari saksi-saksi dan saat ini pencarian masih terus berlangsung. Dugaan identifikasi berada di ranah kepolisian,” jelas Dedius. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update