batampos – Institut Teknologi Batam (ITEBA) kembali mempersembahkan inovasi teknologi dalam upaya mitigasi bencana melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). Pada 16 September 2024, ITEBA melaksanakan kegiatan “Penerapan Sistem Deteksi Dini Cuaca Ekstrem dan Gelombang Rob Berbasis IoT untuk Pengurangan Risiko Bencana di Pulau Terluar Kota Batam” . Inisiatif ini melibatkan kolaborasi dengan Kelompok Nelayan Unggulan Madani (PNUM) Belakang Padang untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat pesisir.
Inovasi utama yang dihasilkan adalah sistem deteksi dini berbasis Internet of Things (IoT), dikembangkan oleh tim dosen dan mahasiswa ITEBA. Sistem ini menggunakan sensor cuaca yang memonitor kecepatan angin, tinggi gelombang, dan kenaikan permukaan air laut secara real-time. Data ini disalurkan ke aplikasi handphone yang memberikan informasi cuaca terkini dan notifikasi peringatan dini, memungkinkan nelayan untuk merencanakan aktivitas dengan lebih aman dan efisien.
ITEBA juga mengundang tim ahli dari Basarnas, Bapak Lucky Ario Putra, A.Md., untuk memaparkan materi tentang mitigasi bencana. Penjelasan beliau mengenai langkah-langkah pencegahan dan penanganan bencana menambah nilai strategis dari program ini, menggabungkan teknologi IoT dengan pengetahuan praktis dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Proyek ini didanai oleh Ristekdikti melalui Hibah PKM Dikti dengan nomor kontrak 132/E5/PG.02.00/PM.BARU/2024. Selain pelatihan penggunaan aplikasi dan pemeliharaan perangkat IoT, kegiatan ini juga memperkuat jaringan komunikasi darurat dengan melibatkan pemangku kepentingan setempat. Diharapkan, inovasi ini akan memberikan manfaat langsung bagi Pulau Belakang Padang dan dapat diterapkan di daerah kepulauan lainnya di Indonesia. (*)