batampos – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam bersama PT Pertamina Patra Niaga Kepri menggelar operasi pasar gas 3 kilogram di tiga titik pada Senin (16/9). Operasi pasar ini dilakukan serentak di depan Kantor Kecamatan Bengkong, Golden Beach Bengkong, dan Samping Edukits Mall Botania 2 (MB2) Batam Centre mulai pukul 09.00 WIB.
Dengan menunjukkan KTP masyarakat dapat memperoleh gas elpiji dengan batasan maksimal pembelian dua tabung per orang. Harga gas yang dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp 21 ribu per tabung.
Pantauan di lokasi Mall Botania 2 sekitar pukul 09.15 WIB menunjukkan antrean panjang warga yang membawa tabung gas kosong. Meskipun distribusi gas elpiji belum tiba hingga pukul 09.30 WIB, warga tetap antusias menunggu, bahkan ada yang membawa anak mereka sembari mengantre.
Baca Juga: Operasi Pasar Gas Melon Diserbu Ribuan Warga
“Saya sudah dua hari kesulitan mencari gas, jadi rela antre di sini,” ujar Perumahan Bukit Airis Batam Centre, Wisla.
Namun, ia juga menyayangkan keterlambatan kedatangan gas. “Sudah dari pukul 09.00 WIB, tapi Pertamina belum tiba. Padahal, informasinya dimulai jam 09.00,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Darul, warga lainnya, yang sudah datang sejak pukul 08.00 WIB rela mengantri demi mendapatkan gas elpiji yang selama dua hari terakhir sulit didapatkan.
“Saya datang cepat supaya dapat antrean awal, tapi sampai sekarang (09.30 WIB) gasnya belum datang,” keluhnya.
Sementara itu, Disperindag dan Pertamina berjanji akan terus memantau distribusi gas di pasar agar tidak terjadi kekurangan yang meresahkan warga.
Dari pihak kepolisian turut memantau operasi pasar ini. Kompol Argya Satrya dari Subdit 1 Ditreskrimsus Polda Kepri menyatakan bahwa pihaknya bersama Disperindag Batam terus mengawasi distribusi gas elpiji 3 kg di tengah masyarakat. Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait kelangkaan gas.
“Dari informasi yang kami terima, tidak ada kelangkaan, melainkan keterlambatan pasokan. Sampai saat ini, belum ada laporan dari masyarakat atau hasil giat bersama Disperindag di lapangan,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana