batampos – Ribuan warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (18/9). Warga menuntut agar distribusi air di perumahan mereka dapat mengalir secara normal setelah bertahun tahun merasakan kesulitan mendapatkan air bersih.
Ketua RT Putra Jaya, Watayo menyebutkan sebelumnya dari tahun 2022 warga Putra Jaya sudah pernah menggelar aksi serupa namun belum ada perubahan yang signifikan. Tuntutan warga kali ini hanya meminta air mengalir secara normal dan bahkan mereka dengan tegas menyatakan tak ikut Pilkada jika pemerintah tidak segera membenahi persoalan air ini.
“Kami sampai bergadang menunggu air mengalir jam 01.00 WIB dan itupun sangat kecil dan kondisinya sangat keruh tidak bisa memenuhi kebutuhan kami seluruh warga,” ujarnya.
Baca Juga: Dua Tahun Air Tak Mengalir Normal, Warga Citra Batam Demo di Kantor BP Batam
Aksi yang sudah digelar sebelumnya dua tahun lalu nyatanya tidak membuahkan hasil apapun di mata warga. Warga menilai pemerintah dalam hal ini BP Batam dan pengelola air hanya menyampaikan janji palsu.
“Maka kehadiran kami warga hanya menuntut air mengalir normal sudah puluhan tahun tidak kami rasakan,” jelasnya.
Hal senada disampaikan juga oleh warga Puri Pesona II, Tanjunguncang, Toni David Manalu, air di Perumahan Putra Jaya sudah mati sejak 10 tahun. Bahkan dua minggu lalu Direktur PT ABH, Mujiaman sudah dimintai penjelasan dan di hadapan warga Mujiaman berjanji bakal menuntaskan persoalan air di perumahan tersebut.
Sementara itu dari pihak BU SPAM bersama PT Air Batam Hilir (ABH) berupaya maksimal dalam memenuhi kebutuhan akan air yang belum maksimal bagi warga Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang, Batuaji.
Dihadapan ribuan warga, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan pihaknya akan memastikan air akan mengalir dengan lancar ke perumahan tersebut. Ia juga mengingatkan agar warga yang turut aksi ini mematuhi hukum jangan sampai nanti berurusan permasalahan dengan hukum diantara warga dan BP Batam.
“Saya akan berusaha sesuai kapasitas saya dan akan terus mengawasi seminggu kedepan bakal berjalan normal,” kata Rudi.
Direktur BU SPAM, Denny Tondano menjelaskan upaya teknis untuk dapat mengoptimalkan suplai bagi warga Putra Jaya tengah dilakukan pihaknya bersama PT ABH.
“Langkah awal yaitu optimalisasi pengaturan valve di seluruh jalur suplai ke arah Perumahan Putra Jaya. Hal ini akan meningkatkan suplai air ke Putrajaya dan meminimalisir dampak gangguan di daerah lain,” kata Deni.
Kemudian membangun fasilitas fisik untuk memastikan terjadinya peningkatan suplai ke Perumahan Putra Jaya sehingga warga mendapatkan suplai air secepatnya.
“Saat ini tim tengah mengerjakan pemasangan groundtank di sana (Putra Jaya) dan tank kapasitas 12 meter kubik dan selesai dalam waktu dekat untuk bisa segera dialirkan,” terangnya.
Tak hanya itu, Deni menjelaskan bahwa perancangan system Mini BooterPump di lokasi ujung pipa distribusi utama berukuran DN500mm Putra Jaya.
“Langkah ini terus dilakukan dan paralel dengan pengaturan suplai, kami juga mengoptimalkan penambahan pengiriman mobil tangki sebagai upaya paling memungkinkan untuk dilakukan untuk saat ini,”sebutnya.
Semua itu dilakukan agar warga di Putra Jaya mendapatkan penambahan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Direktur PT ABH, Mujiaman Sukirno menyadari kebutuhan air warga Putra Jaya harus dilayani dalam waktu yang sesingkat yakni seminggu kedepan. Pihaknya juga memberikan pompa air yang sebelumya hanya satu menjadi dua untuk mensuplai perumahan yang berada di blok yang jauh.
“Kami berkomitmen penuh bersama pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut,” tutupnya. (*)
Reporter: Aziz Maulana