Jumat, 22 November 2024

Pengusaha Sesalkan Aksi Unjuk Rasa yang Blokir Jalan dan Sweeping Hingga ke Galangan

Berita Terkait

spot_img
Aksi unjuk rasa masyarakat Tanjunguncang saat sweeping ke perusahaan. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Aksi unjuk rasa masyarakat Tanjunguncang ke kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam menuntut kelancaran aliran air bersih diprotes oleh pelaku industri galangan kapal.

Protes ini ditujukan pada aksi massa yang melakukan pemblokiran jalan. Pelaku industri yang bergabung dalam Ikatan Perusahaan Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri mengecam keras aksi pemblokiran jalan ini sebab melumpuhkan aktifitas produksi di galangan kapal.


“Pemblokiran jalan itu yang disesalkan. Silahkan berunjuk rasa tapi jangan menghalangi pekerja lain untuk bekerja. Banyak anggota yang protes. Beberapa perusahaan galangan di Tanjunguncang sudah mengubah jam masuk kerja dari pukul 07.00 WIB dan Pukul 08.00WIB, menjadi pukul 09.00WIB. Tetapi tetap tidak bisa masuk. Ini kan menghambat kegiatan produksi di galangan kapal,” ujar Ketua DPW Iperido Kepri Ali Ulai melalui sekretarisnya Tia.

Baca Juga: Krisis Air Berkepanjangan, Warga Unjuk Rasa Blokir Jalan Menuju Galangan Kapal

Imbas dari aksi unjuk rasa ini, hampir semua galangan di Tanjunguncang meliburkan karyawan karena terhalang oleh massa hingga pukul 10.00 WIB.

Dikatakan Tia, berdasarkan laporan pengusaha galangan kapal yang bernaung dibawa Iperindo, aksi unjuk rasa ini juga dilakukan sweeping ke perusahaan.

Karyawan yang sudah masuk kerja dipaksa untuk ikut unjuk rasa. Ini lebih disesalkan lagi dan berharap agar ada upaya pencegahan sehingga tidak terjadi lagi kedepannya.

“Yang paling kita sesalkan adanya sweeping ke perusahaan yang meminta pekerja yang ada di dalam perusahaan untuk ikut berunjukrasa,” kata Tia.

“Ya kalau mau unjuk rasa silahkan unjuk rasa, silahkan datang ke tujuan yang tepat. Kita lihat tuntutan warga masalah air, ya silahkan datang ke BP Batam dan ABH, jangan pula galangan kapal yang di minta untuk ikut unjuk rasa,” kata Tia.

Aksi massa yang memblokir dan sweeping pekerja galangan kapal ini dinilai tidak tepat. Ini harusnya tidak terjadi sebab situasi industri galangan kapal yang sedang membaik juga perlu dijaga untuk kemajuan perekonomian di kota Batam.

“Kalau seperti ini bagaimana dengan proyek yang kami kerjakan di galangan, siapa yang bertanggung jawab jika tidak bisa selesai tepat waktu. Mohon pengertian kita semua. Bagaimana pun galangan kapal ini menopang kehidupan banyak orang juga, ” ujar Tia. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update