batampos – Anggota Komisi II DPRD Batam, Ruslan Sinaga menilai persoalan gas 3 kilogram yang masih sulit didapatkan warga Batam seperti di Bengkong. Ia juga telah menyampaikan keluhan warga langsung kepada Disperindag Kota Batam agar mereka benar-benar mengawasi pendistribusian gas bersubsidi tersebut.
“Nyatanya mereka tidak mengetahui lebih dalam bahwa penyalurannya sudah turun sampai ke pangkalan dan warga. Namun setelah ditelusuri di masyarakat, terutama di agen, tidak mengirimkan ke pangkalan. Inilah poin pertanyaan kami ke Disperindag apa sebabnya,” ujar Ruslan, Jumat (20/9).
Politisi dari fraksi Hanura tersebut mengatakan dari pertemuan sebelumnya dengan Disperindag mereka berjanji bakal kembali turun ke lapangan melihat pendistribusian gas 3 Kg.
Baca Juga:Â Kapolresta Barelang Akui Adanya Penangkapan 5 Personel Satres Narkoba
“Laporan dari warga di Bengkong selalu ada ke saya, warga masih kesulitan mendapatkan gas elpiji. Saya juga meminta kepada Disperindag agar mereka tidak perlu turun bersama agen untuk distribusi, cukup mengawasi saja. Biarkan agen yang turun ke pangkalan,” kata dia.
Pihanya juga meminta agar Disperidag Batam bisa berkoordinasi dengan baik bersama pihak kepolisian untuk turun ke lapangan.
“Karena jika kedua pihak ini turun, mereka yang bermain menggunakan gas elpiji pasti bakal ketakutan,” jelasnya.
Rata-rata gas 3 kilogram digunakan oleh pihak yang tidak seharusnya menerima gas epiji tersebut, seperti restoran, laundry dan kalangan menengah atas.
“Padahal gas tersebut subsidi pemerintah kepada masyarakat menengah ke bawah,” ujarnya.
Baca Juga:Â Walikota Targetkan Perbaikan Kubah Masjid Agung Batam Selesai dalam Dua Pekan
DPRD Batam mengingatkan apabila dalam beberapa hari kedepan Disperindag tidak melibatkan aparat penegak hukum, sebagai anggota DPRD bakal turun kelapangan bersama masyarakat..
“Kami harap stok gas elpiji di Kota Batam sampai akhir tahun menjelang Natal itu jangan sampai terjadi kelangkaan atau kesulitan seperti saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kadisperindag Batam, Gustian Riau mengatakan operasi pasar khusus elpiji yang rencanananya digelar itu dibatalkan. Saat ini, pihaknya bersama Pertamina dan Hiswana Migas tengah memaksimalkan penyaluran gas ke beberapa pangkalan.
Untuk operasi pasar ditiadakan dulu. Karena berdasarkan hasil rapat, penyaluran elpiji ke masyarakat dimaksimalkan ke pangkalan-pangkalan,” ujar Gustian.
Baca Juga:Â Pencuri Tabung Gas di Perumahan Tamansari Tiban Ditangkap Warga
Menurut dia, gelaran operasi pasar khusus elpiji saat itu dilaksanakan karena kondisi pangkalan yang banyak kosong. Namun kondisi itu pun sudah mulai diatasi dengan penyaluran gas ke pangkalan.
“Kemarin itu operasi karena memang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pangkalan langsung ludes usai diisi,” sebut Gustian.
Untuk mengatasi kelangkaan, Disperindag memiliki strategi lain yakni mewajibkan pangkalan melaporkan setiap stok tabung yang keluar.
“Jadi memang wajib lapor, yang tak lapor itu akan diberi sanksi,” tutupnya. (*)
Reporter : Azis Maulana