batampos – PT Air Batam Hilir (ABH) memastikan pemasangan mini booster pump untuk perumahan Putera Jaya Tanjunguncang, telah rampung, Selasa (23/9). Pemasangan alat pendorong tekanan air melalui pipa penyalur ini sebagai solusi jangka pendek atas persoalan krisis pasokan air bersih yang terjadi di perumahan tersebut selama ini.
”Selasa sudah siap. Tim masih merampungkan pemasangan di lapangan. Mini booster pump ini untuk mendorong tekanan air dari bak tangki penampung yang kami letakkan di sana ke rumah-rumah warga,” ujar Humas PT ABH Ginda Alamsyah, Senin (23/9).
Dijelaskan Ginda, pengadaan mini booster pump ini pada dasarnya untuk mendorong tekanan air dari tangki penampung yang disediakan ABH di dekat permukiman tersebut ke rumah-rumah warga. Sistemnya tetap sama dengan aliran permukiman lain yang mana akan disalurkan melalui jaringan pipa yang telah disediakan.
”Kalaupun nanti tetap ada yang tidak lancar, karena namanya tekanan ini pasti yang di depan duluan, yang rumah belakang pasti terhambat, kita akan tetap suplai pakai mobil tangki,” ujar Ginda.
Untuk solusi jangka panjang, seperti yang dijelaskan Ginda sebelumnya, ABH sedang membangun instalasi pengolahan air (IPA) untuk peningkatan produksi air di Dam Duriangkang dan Tembesi dengan total kapasitas 730 liter per detik (IPS).
”Inilah solusi yang sedang kita upayakan, atas persoalan sebelumnya termasuk yang terjadi selama ini di Tanjunguncang, Marina, dan sebagian wilayah di Sagulung. Untuk Duriangkang kita tingkatkan menjadi 500 IPS dan Tembesi 230 IPS. Total jadi 730 IPS,” ujar Humas ABH Ginda Alamsyah, Kamis (25/7).
Peningkatan produksi air ini, menurut Ginda, bukan saja karena keluhan dan persoalan terhambatnya suplai air yang terjadi selama ini, tetapi juga sebagai upaya untuk mengimbangi populasi dan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang saat ini.
”Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat cukup pesat, jadi memang harus ada peningkatan juga biar seimbang suplai air ke semua wilayah,” ujarnya.
Solusi jangka panjang ini ditargetkan rampung pada akhir tahun ini, dengan harapan tahun depan aliran air sudah lancar di seluruh kota Batam.
Seperti diketahui, beberapa wilayah di Batuaji dan Sagulung kerap tersendat. Wilayah yang paling sering mengalami kendala ini adalah Tanjunguncang dan Marina. Beberapa hari lalu, air macet hingga dua hari di Tanjunguncang. Selain mencari air galon isi ulang, mereka juga harus merogoh kocek lebih dalam. Warga berharap ini segera diatasi secara permanen.
”Karena sudah seperti kebiasaan dengan persoalan mati air ini. Benar-benar kewalahan kami. Semoga secepatnya ada perubahan dan solusi yang permanen untuk persoalan ini,” ujar ketua RT01/RW24, Kelurahan Tanjunguncang, Mustari Abdul Hamid. (*)
Reporter : Eusebius Sara