Rabu, 4 Desember 2024

Perbaikan Penangkal Petir Masjid Agung Raja Hamidah Masih Berlangsung, Ditargetkan Selesai Beberapa Hari Lagi

Berita Terkait

spot_img
Pekerja sedang melakukan perbaikan tiang penangkal petir Masjid Agung Raja Hamidah Batam, Selasa (24/9). Tiang penangkal petir di atas kubah risak akibat diterpa hujan yangdisertai angin kencang beberapa hari laku. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Proses perbaikan penangkal petir di kubah Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam terus berjalan. Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Kota Batam, Azril Apriansyah, menyampaikan bahwa proses penguatan struktur penangkal petir sedang dilakukan secara intensif menyusul kerusakan akibat angin kencang pada 17 September 2024.

“Masih dilakukan penguatan, jadi untuk sementara masjid belum bisa dibuka untuk umum,” ujar Azril, Minggu (29/9).


Menurutnya, penguatan ini perlu dilakukan untuk memastikan penangkal petir dapat berfungsi optimal dan kubah masjid lebih tahan terhadap cuaca ekstrem di masa depan.

Azril menjelaskan, setelah proses penguatan selesai, Masjid Agung Raja Hamidah yang merupakan salah satu ikon Kota Batam akan kembali dibuka untuk jemaah. “Mudah-mudahan beberapa hari lagi bisa selesai. Kami berharap, setelah semua pekerjaan rampung, jemaah bisa segera kembali beribadah di Masjid Agung ini,” tambahnya.

Perbaikan ini melibatkan kontraktor PT Adhikarya, yang ditugaskan langsung untuk menangani kerusakan setelah angin kencang menyebabkan patahnya penangkal petir di atas kubah. “Kami segera melakukan perbaikan begitu kerusakan terjadi. Proses ini memerlukan penguatan tambahan untuk memastikan penangkal petir dapat berfungsi dengan baik,” ungkap Azril.

Ia juga menegaskan bahwa kerusakan tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor, sehingga pihaknya terus melakukan pengawasan untuk memastikan perbaikan berjalan sesuai jadwal dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Selama proses perbaikan, aktivitas ibadah di Masjid Agung Raja Hamidah dialihkan sementara ke masjid di sekitar kawasan masjid utama. Hal ini dilakukan demi keselamatan jemaah, mengingat lokasi perbaikan yang berada di kubah utama.

Sementara itu, Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusaha (BP) Batam, Muhammad Rudi, sebelumnya mengatakan bahwa selain memperbaiki penangkal petir, pihak kontraktor juga melakukan penguatan kubah agar lebih tahan terhadap cuaca ekstrem. “Spesifikasi kubah akan diubah, dibuat lebih tebal dan lebih kokoh. Kontraktor menargetkan kubah baru akan selesai dalam dua minggu,” jelasnya.

Rudi menambahkan, setelah perbaikan selesai, diharapkan masjid dapat kembali berfungsi secara normal dan lebih siap menghadapi potensi cuaca buruk di masa mendatang.

Seperti diketahui, angin kencang yang melanda Kota Batam pada 17 September 2024 tidak hanya merusak penangkal petir Masjid Agung Raja Hamidah, tetapi juga menyebabkan tumbangnya pohon di 30 titik dan merusak sejumlah fasilitas umum di berbagai wilayah. Insiden tersebut juga memakan korban jiwa, seorang warga bernama Sumani (38) asal Moro, yang tenggelam bersama perahu pancung yang ia tumpangi di perairan Pulau Pekasih, Kecamatan Belakang Padang. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update