batampos – Kasus kejahatan jalanan yang meningkat dalam sebulan belakangan membuat masyarakat Kota Batam ketakutan. Beberapa kasus perampokan juga hingga saat ini belum terungkap.
Hal ini dinilai berdampak terhadap kepercayaan masyarakat hingga menganggu kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam.
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Kapolda Kepri, Irjen Yan Fitri Halimansyah sudah memerintahkan Kapolresta Barelang dan Kabupaten/Kota lainnya untuk mengembalikan dan membangun kepercayaan masyarakat.
Baca Juga: Jumat Curhat Kamtibmas, Usulan Warga Sekupang untuk Tambah CCTV dan Tingkatkan Keamanan Malam
“Kapolresta sebagai leadership, harus mempunyai inovasi untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat,” ujarnya, Kamis (3/10) malam.
Ia menjelaskan Kapolda Kepri juga mendelagasikan semua kewenangan preemtif, preventif maulun represif kepada para Kapolres. Apalagi Kota Batam merupakan barometer sebagai kota industri, dan kota wisata.
“Ini dinilai Kapolda. Siapapun yang diberi tanggung jawab sebagai Kapolres juga bertanggung jawab terhadap jaminan keamanan,” katanya.
Menurut dia, banyanya kasus kejahatan yang terjadi dalam sebulan belakangan memang mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan kunjungan wisman.
“Kalau sampai ada kejadian yang tidak bisa terungkap, gimana rasa kepercaya masyarakat terhadap Polri. Jangan sampai terjadinya hukum rimba,” ungkapnya.
Pandra juga mengaku menerima laporan dari wisman Singapura adanya aksi balapan liar di kawasan Nagoya. Kegiatan ini juga tengah marak ditemukan di kawasan Legenda, Batam Kota.
“Caranya gimana, ya perintahkan Kasat Lantas untuk razia,” tegasnya.
Baca Juga: 32 Kg Ganja Diselundupkan Melalui Batam, Hendak Diedarkan di Singapura
Pandra menjelaskan pejabat Kapolresta juga harus mampu merespon kejadian dengan cepat dan transparasi keadilan. Serta mewujudkan sapta pesona, yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
“Kalau tidak ada kenangan baik ke Batam, gimana wisman mau balik lagi. Apalagi dinilai tidak aman,” tutupnya. (*)
Reporter: Yofi Yuhendri