batampos – Banjir semakin parah di wilayah Batuaji, Sagulung dan sekitarnya. Tiap hujan, ruas jalan utama dan pemukiman selalu terendam banjir.
Kawasan Marina Basecamp, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang misalkan, jalan pemukim lumpuh saat hujan. Banjir dengan ketinggian selutut orang dewasa merepotkan warga. Bukan saja sepeda motor, mobil pun banyak tidak lolos.
“Beginilah kondisi jalan kami ini kalau hujan. Genangan air lebih tinggi dari drainase. Jalan dan drainase tak bisa bedakan lagi. Tiap kali hujan pasti banjir seperti ini,” ujar Rohana, warga perumahan Marina Raya.
Ruas jalan yang digenangi banjir ini merupakan jalan masuk puluhan perumahan di Marina Basecamp. Titik banjir di depan perumahan Marina Raya dan sekolah Beni Berani. Penyebabnya adalah drainase yang bermasalah.
Lurah Tanjungriau Syamsuddin akui persoalan banjir tersebut dan solusinya, normalisasi drainase sudah diusulkan dalam musrembang sebelumnya dan tahun depan akan dikerjakan.
“Iya itu bermasalah drainasenya. Kita sudah usulkan dalam Musrenbang, mudah-mudahan tahun depan bisa dikerjakan,” ujar Syamsuddin.
Untuk saat ini, Syamsuddin himbau kepada masyarakat yang berdiam atau berjualan di dekat saluran drainase agar lakukan pembersihan dan gotong royong mengurangi kemacetan aliran air ke dalam drainase.
Sementara untuk jalan utama seperti Jalan S Suprapto, Jalan Brigjend Katamso dan Jalan Diponegoro Seitemiang, banjir juga masih terjadi di lokasi yang selama ini memang langganan banjir. Hujan deras, Selasa dan Rabu kemarin banjir dengan ketinggian sebetis orang dewasa merepotkan pengendara.
Penyebabnya masih sama yakni sistem drainase yang belum tertata dengan baik serta tertutup nya jalur keluar air dari atas ruas jalan ke dalam drainase. Banjir dan genangan air bisa bertahan hingga seharian meskipun hujan sudah redah.
Pemukiman demikian, masih banyak yang tergenang banjir. Pemukiman di belakang pasar Melayu, Kelurahan Bukit Tempayan Batuaji misalkan, sepekan terakhir ini, masyarakat di sana tak nyaman. Terjangan banjir dari lokasi pematang lahan di bagian atas merepotkan masyarakat. Air dan lumpur bahkan masuk hingga ke dalam rumah.
“Semenjak ada proyek perumahan diatas itu, pemukiman kami ini selalu banjir setiap kali hujan. Banjir disertai lumpur, ” ujar Lukman, tokoh masyarakat di Bukit Tempayan. (*)
Reporter: Eusebius Sara