batampos – Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Surya Makmur Nasution, meminta Dinas Pendidikan Kota Batam untuk memperjelas dan memperketat sistem perekrutan guru honorer di wilayah tersebut.
Surya menekankan pentingnya merekrut guru-guru yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan daerah, mengingat gaji mereka berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang merupakan dana publik.
“Penggajian guru honorer menggunakan dana BOS yang berasal dari rakyat, jadi kami meminta Dinas Pendidikan untuk memberikan data yang jelas mengenai kebutuhan dan rekrutmen guru honorer. Sering kali, kebutuhan banyak tetapi yang direkrut tidak sesuai,” ujar Surya, Rabu (16/10)
Surya mengungkapkan adanya dugaan bahwa perekrutan guru honorer selama ini dilakukan tanpa memperhatikan ketentuan yang ada.
Menurutnya, proses rekrutmen seringkali didasarkan pada subjektivitas kepala sekolah tanpa mempertimbangkan kriteria yang diperlukan, padahal guru honorer tersebut dibayar menggunakan dana BOS.
“Seharusnya, perekrutan guru honorer bukanlah masalah, karena kebutuhan guru di Batam memang tinggi. Namun, yang sering terjadi adalah guru yang direkrut tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan,” ujarnya .
Surya juga menyoroti perbedaan antara sekolah swasta dan negeri dalam hal perekrutan tenaga honorer. Ia menjelaskan bahwa di sekolah swasta, perekrutan guru honorer bisa dilakukan tanpa masalah, karena pembiayaan di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Namun, di sekolah negeri, sistem perekrutan harus lebih ketat karena terkait dengan penggunaan dana BOS.
“Di sekolah swasta, tidak ada masalah dalam perekrutan guru honorer, karena pihak sekolah yang membayar sendiri. Tapi untuk sekolah negeri, perekrutan guru honorer tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Dinas Pendidikan harus memastikan bahwa kebutuhan guru dipenuhi dengan tepat,” lanjutnya.
Surya berharap agar Dinas Pendidikan segera memberikan data lengkap terkait guru honorer di Batam dan memastikan bahwa perekrutan ke depannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan, demi menjaga kualitas pendidikan di kota tersebut. (*)
Reporter: AZIS MAULANA