batampos – Warga Kota Batam diminta waspada terhadap oknum tak dikenal yang mengaku bisa membantu aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Modus penipuan ini dilakukan melalui pesan singkat, WhatsApp, bahkan telepon langsung, dengan dalih menghubungi warga untuk segera mengubah KTP elektronik menjadi KTP digital.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, Heryanto, menegaskan bahwa aktivasi KTP digital memang telah dimulai, namun pihaknya memastikan tidak ada petugas yang menghubungi warga secara langsung melalui telepon atau pesan singkat. Semua proses resmi dilakukan di tempat-tempat yang telah ditentukan, yakni kantor kecamatan, PTSP, dan Disdukcapil.
“Kami tidak pernah menghubungi warga satu per satu untuk aktivasi KTP digital. Prosesnya hanya bisa dilakukan di kantor kecamatan, PTSP, atau kantor Disdukcapil, di mana ada petugas resmi yang menangani,” ujar Heryanto, Senin (21/10).
Heryanto juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan memberikan data pribadi kepada orang tak dikenal. Menurutnya, baru-baru ini banyak aksi penipuan yang mencatut nama institusi Disdukcapil Kota Batam, bahkan ada yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.
“Saya sudah mendengar beberapa laporan mengenai hal ini. Itu jelas tidak benar, jadi abaikan saja atau blokir nomor tersebut,” tegasnya.
Terkait mekanisme aktivasi IKD, Heryanto menjelaskan bahwa prosesnya tidak bisa dilakukan secara online atau mandiri. Aktivasi hanya bisa dilakukan di tiga tempat resmi kantor Disdukcapil, kantor kecamatan, dan PTSP yang memiliki petugas aktivasi IKD. Di luar itu, ia menegaskan, merupakan tindakan penipuan.
“Misalnya masyarakat datang ke kantor Disdukcapil, kami akan mengarahkan mereka ke loket untuk proses aktivasi IKD. Di sana, petugas akan melakukan verifikasi wajah dan memastikan semua proses berjalan sesuai prosedur,” terangnya.
Selain di tiga tempat tersebut, Disdukcapil Kota Batam juga aktif melakukan sosialisasi dan aktivasi IKD di sekolah-sekolah, di mana petugas dari dinas turun langsung ke sekolah untuk membantu proses pembuatan KTP digital bagi siswa.
Heryanto mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menerima pesan serupa atau merasa dicurigai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kami berharap warga lebih waspada dan tidak mudah percaya terhadap tawaran-tawaran yang tidak resmi terkait pengurusan data kependudukan,” tutupnya.
Ami, seorang warga Batam, menceritakan pengalamannya dihubungi oleh nomor tak dikenal yang mengaku dari Disdukcapil. Pelaku mengatakan bahwa ada perubahan KTP elektronik menjadi digital dan meminta Ami untuk menindaklanjutinya.
“Awalnya mereka menghubungi saya melalui WhatsApp, kemudian mereka menelepon dan mengatakan bahwa ada perubahan bentuk KTP. Tapi saya tidak merespon terlalu jauh karena mencurigakan,” ujarnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra