Sabtu, 23 November 2024

Waspada, Penipu Online Gentayangan, Beragam Modus Penipuan dari Menghubungi via WhatsApp, Klik TikTok hingga Aktivasi KTP Digital

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi penipuan

batampos – Kasus penipuan online melalui media sosial (medsos) dan nomor ponsel tengah marak. Dalam aksinya, pelaku menjanjikan uang atau keuntungan berkali lipat kepada targetnya.

Yuliana, warga Tiban Indah, Sekupang, mengaku menjadi korban penipuan online melalui nomor WhatsApp. Akibatnya, ia mengalami kerugian mencapai Rp8 juta.


“Saya di-chat untuk join (gabung) grup. Pelaku menawarkan pekerjaan sampingan, hanya me-like dan me-share video di TikTok,” ujarnya.

Ia menjelaskan, setelah mengikuti perintah pertama, pelaku menawarkan keanggotaan dengan biaya pendaftaran sebesar Rp500 ribu. Untuk meyakinkan korban, di grup tersebut tertera bukti keuntungan anggota yang lebih tinggi.

“Pertama, saya transfer uang Rp500 ribu, kirim bukti, dan ikuti perintahnya. Dikembalikan Rp800 ribu,” kata wanita berusia 34 tahun ini.

Ia mengaku menyadari uangnya melayang setelah mentransfer ke pelaku sebanyak dua kali dengan nominal masing-masing Rp3 juta dan Rp5 juta. Usai mengirim bukti transfer, pelaku memblokir nomor ponselnya.

“Saya percaya karena akun itu mengatasnamakan artis juga. Bahkan di grup itu banyak anggotanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu, mengimbau masyarakat untuk waspada. “Tetap waspada, jangan mudah tertipu. Jangan asal percaya, pilih yang logis dan wajar,” ujarnya.

Modus yang digunakan pelaku biasanya meminta korban untuk mengklik video, tautan, web, dan memasarkan produk. Kemudian, transaksi jual beli motor, mobil, atau produk lainnya tanpa transaksi langsung atau transaksi segitiga.

Selain itu, pelaku mempunyai modus menjual atau menyewakan barang secara online, menawarkan lowongan kerja, serta menawarkan pinjaman online. “Korban akan dipancing untuk mengirimkan uang, dan pelaku berjanji akan memberikan keuntungan, tapi keuntungan itu tidak pernah ada,” tuturnya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam juga mengimbau warga Batam waspada terhadap oknum tak dikenal yang mengaku bisa membantu aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Modus penipuan ini dilakukan melalui pesan singkat, WhatsApp, bahkan telepon langsung, dengan dalih menghubungi warga untuk segera mengubah KTP elektronik menjadi KTP digital.

Kepala Dinas Disdukcapil Kota Batam, Heryanto, menegaskan bahwa aktivasi KTP digital memang telah dimulai, namun pihaknya memastikan tidak ada petugas yang meng-hubungi warga secara langsung melalui telepon atau pesan singkat. Semua proses resmi dilakukan di tempat-tempat yang telah ditentukan, yakni kantor kecamatan, PTSP, dan Disdukcapil.

”Kami tidak pernah menghubungi warga satu per satu untuk aktivasi KTP digital. Prosesnya hanya bisa dilakukan di kantor kecamatan, PTSP, atau kantor Disdukcapil, dimana ada petugas resmi yang menangani,” ujar Heryanto, Senin (21/10).

Heryanto juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan memberikan data pribadi kepada orang tak dikenal. Menurutnya, baru-baru ini banyak aksi penipuan yang mencatut nama institusi Disdukcapil Kota Batam, bahkan ada yang menga-tasnamakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

”Saya sudah mendengar beberapa laporan mengenai hal ini. Itu jelas tidak benar, jadi abaikan saja atau blokir nomor tersebut,” tegasnya.

Terkait mekanisme aktivasi IKD, Heryanto menjelaskan bahwa prosesnya tidak bisa dilakukan secara online atau mandiri. Aktivasi hanya bisa dilakukan di tiga tempat resmi, yaitu kantor Disdukcapil, kantor kecamatan, dan PTSP yang memiliki petugas aktivasi IKD. Di luar itu, ia menegaskan bahwa itu merupakan tindakan penipuan.

”Misalnya masyarakat datang ke kantor Disdukcapil, kami akan mengarahkan mereka ke loket untuk proses aktivasi IKD. Di sana, petugas akan melakukan verifikasi wajah dan memastikan semua proses berjalan sesuai prosedur,” terangnya.

Selain di tiga tempat tersebut, Disdukcapil Kota Batam juga aktif melakukan sosialisasi dan aktivasi IKD di sekolah-sekolah, dimana petugas dari dinas turun langsung ke sekolah untuk membantu proses pembuatan KTP digital bagi siswa.

Heryanto mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menerima pesan serupa atau merasa dicurigai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. ”Kami berharap warga lebih waspada dan tidak mudah percaya terhadap tawaran-tawaran yang tidak resmi terkait pengurusan data kependudukan,” katanya.

Ami, warga Batam, menceritakan pengalamannya dihubungi oleh nomor tak dikenal yang mengaku dari Disdukcapil. Pelaku mengatakan bahwa ada perubahan KTP elektronik menjadi digital dan meminta Ami untuk menindaklanjutinya.

”Awalnya mereka menghubungi saya melalui WhatsApp, kemudian mereka menelepon dan mengatakan bahwa ada perubahan bentuk KTP. Tapi saya tidak merespons terlalu jauh karena mencurigakan,” ujarnya. (*)

 

Reporter : Yofi Yuhendri – Rengga Yuliandra

spot_img

Baca Juga

Update