Rabu, 23 Oktober 2024

Pengelolaan Sampah Kian Memburuk, Lik Khai Desak Perbaikan Armada Pengangkut

Berita Terkait

spot_img
Sampah 1 F Cecep Mulyana
Tumpukan sampah berserakan ditepi jalan arah ke Mega Legenda, Kamis (17/10). Area ini bukan TPS namun masih ada oarang membuang sampah dikawasan tersebut. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos– Persoalan pengangkutan sampah rumah tangga di Kota Batam kembali menjadi sorotan. Anggota DPRD Provinsi Kepri, Lik Khai, menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya penanganan sampah di wilayah tersebut terutama dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Politisi Partai Nasdem ini mengaku sering menerima keluhan dari masyarakat terkait sampah yang tidak terangkut sesuai jadwal. Bahkan, di tempat tinggalnya, sampah kerap menumpuk hingga membusuk.

Menurutnya, kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat Batam terus berupaya menjadi kota yang maju dan modern.

“Saya sampai harus mengangkut sampah sendiri menggunakan mobil pick-up pribadi karena sampah di kawasan saya tidak diangkut. Saya sudah berkali-kali menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pihak terkait, tapi tidak ada respons. Alasan mereka selalu sama, armada rusak,” kata Lik Khai, Selasa (22/10).

Ia menilai, selama beberapa tahun terakhir, masalah sampah di Batam tidak pernah terselesaikan dengan baik. Kendala armada pengangkut yang rusak terus menjadi alasan utama, sementara sampah semakin menumpuk di berbagai sudut kota.

“Kondisi ini sudah berlangsung lama. Setiap hari warga mengeluhkan sampah yang tidak terangkut, dan armada yang selalu dilaporkan rusak. Ini sangat tidak sesuai dengan harapan warga yang ingin Batam bersih dan teratur,” katadia .

Selain itu, Lik Khai menyebut bahwa saat hujan, Batam kerap dilanda banjir, sementara ketika cuaca cerah, permasalahan sampah terus menjadi masalah utama. Ia menegaskan bahwa masalah ini harus segera ditangani jika Batam ingin benar-benar menjadi kota yang modern.

“Bagaimana kita mau mewujudkan Batam sebagai kota modern jika pengelolaan sampah saja masih berantakan? Ini masalah mendasar yang harus diselesaikan,” ujarnya .

Lebih lanjut, Lik Khai berharap agar Pemerintah Kota Batam bisa segera mengusulkan pengadaan armada baru untuk mengatasi krisis ini. Dengan APBD Batam 2025 yang belum disahkan, ia berharap alokasi anggaran untuk pengelolaan sampah bisa ditingkatkan agar pelayanan di tahun mendatang lebih baik.

“Jika Batam ingin menjadi kota yang maju dan modern, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyelesaikan masalah sampah. Saya harap pada tahun 2025 nanti, dengan adanya armada baru, masalah ini tidak akan terulang lagi,” sebutnya .

Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Andi Agung, menyatakan bahwa pengadaan armada truk sampah tengah dibahas dan diharapkan dapat segera tuntas melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 mendatang, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 16 miliar.

“Masih dalam pembahasan, insya Allah segera tuntas, doakan saja. Usulan anggaran lebih kurang Rp 16 miliar,” kata Andi Agung.

Namun, angka tersebut masih dalam tahap usulan dan belum final. “Ini belum disahkan, baru tahap pembahasan. Masih ada waktu hingga 2025,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai jadwal pengesahan, ia menjelaskan bahwa pengesahan APBD dipastikan akan dilakukan pada 20 November 2024.

“Masih berjalan dan kami tentu mempertimbangkan skala prioritas. Apa yang bisa dilakukan segera, akan kami lakukan, dan yang bisa ditunda akan kami geser,” tutupnya (*)

Reporter: Azis Maulana

 

spot_img

Update