batampos – Dua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Nuryanto-Hardi Selamat Hood (NADI) dan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra (ASLI) direncanakan akan mengikuti debat pada 1 November mendatang. Kedua pasangan calon ini menyatakan kesiapannya untuk beradu gagasan dan program, dalam membangun Kota Batam kedepannya.
Debat Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam ini, menjadi sarana masyarakat untuk menilai gagasan dan program siapa yang lebih baik.
Pasangan nomor urut 1 Nuryanto-Hardi Selamat Hood menyiapkan lima program prioritas yang disebut 5M. Lima program itu adalah Mudah bersekolah, Mudah berusaha, Mudah bekerja, Mudah berobat, dan Mudah beribadah.
“Setelah berinteraksi langsung dengan masyarakat, kami menyadari bahwa 5M ini adalah kebutuhan utama Batam. Dengan program ini, kami ingin memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat,” kata Cak Nur, sapaan Nuryanto.
Cak Nur mengaku, sudah menyiapkan pembahasan mengenai isu-isu penting yang dirasakan masyarakat seperti kesejahteraan, pendidikan, lapangan kerja dan kesehatan. Bagi Cak Nur, kemudahan ini tidak hanya untuk masyarakat mainland (Pulau Batam), tapi juga untuk masyarakat di hinterland.
Kemudahan didapat seluruh masyarakat Batam haruslah setara. ”Kami akan memperbaiki dan melanjutkan program-program baik yang sudah berjalan, serta memastikan keseimbangan pembangunan antara mainland dan hinterland,” imbuhnya.
Sementara itu, dari pasangan nomor urut 2, Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra menyatakan, tidak ada persiapan khusus menjelang debat. Amsakar mengatakan bahwa debat nanti mengalir saja sebagaimana mestinya.
”Kami berdua (Amsakar dan Li) siap menghadapi debat nanti. Persiapan khusus tak ada, namun bukan berarti kami tanpa persiapan,” ucap Amsakar.
Amsakar mengatakan, debat yang akan dihelat oleh KPU Batam nantinya, tidak lepas dari permasalahan Kota Batam saat ini. ”ASLI fokus pada pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Pengalaman sebagai wakil wali kota dua periode tentu akan memberikan bekal untuk debat mendatang,” ujarnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, Amsakar dan Li Claudia aktif turun ke lapangan untuk mendengar aspirasi masyarakat. “Batam adalah rumah kita. Kami sangat bersemangat menyambut debat hingga hari pencoblosan nanti,” ujarnya.
Terkait debat Pilwako Batam, pengamat politik di Kepri, Rahmayandi Mulda, mengatakan, baik Amsakar maupun Nuryanto, sudah memiliki pengalaman mumpuni.
”Karena beliau (Amsakar) ini berlatar belakang birokrasi sekaligus sebagai politisi. Sedangkan Cak Nur, beliau berlatar belakang politisi. Jika arah debat nantinya lebih kepada hal-hal yang teknis seperti masalah birokrasi pemerintahan, ekonomi, sosial budaya,” katanya.
Kedua paslon tentu punya plus minus, utamanya dalam isu-isu tertentu yang dibahas dalam forum perdebatan. ”Mereka ada plus dan minusnya,” ucap Rahmayandi.
Terkait siapa pemimpin ideal Batam ke depan, salah seorang masyarakat Batam, Afriyandi Sitompul, mengemukakan, pandangannya mengenai kedua pasangan calon yang bakal berlaga di Pilwako Batam. Lewat rekam jejak hingga kredibilitas, kiranya sudah dapat memberikan penilaian.
Lalu, ia ingin pemimpin Batam yang terpilih nanti agar dapat menyelesaikan segelintir masalah yang mendasar di Bandar Dunia Madani. Ia mencontohkan persoalan banjir hingga kebutuhan akan air bersih yang acap kali jadi polemik.
”Biarkan kami sebagai masyarakat memilih berdasar pilihan sendiri tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Mari sama-sama kita menjaga Pilkada di Batam berjalan damai dan kondusif,” ujar Afriyandi.
Sebelumnya diberitakan, debat ini akan berlangsung dua kali, yakni pada 1 November dan 15 November 2024. Ketua KPU Batam, Mawardi, mengatakan, debat ini bertujuan memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai visi, misi, dan program kerja masing-masing pasangan calon. Debat ini bukan hanya ajang promosi bagi kandidat, tetapi juga diharapkan menjadi sarana edukasi bagi para pemilih.
”Debat ini memberikan kesempatan kepada pemilih untuk memahami perbedaan dan keunggulan masing-masing paslon,” ujar Mawardi, beberapa waktu lalu.
Mawardi menjelaskan bahwa debat kandidat akan terdiri dari enam segmen yang mencakup penyampaian visi-misi, pendalaman materi, tanya jawab, sanggahan, dan penutup. Materi yang akan dibahas meliputi isu-isu strategis seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan publik, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pembangunan daerah, serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Kami berharap debat ini memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan oleh masing-masing paslon,” ujar Mawardi. (*)
Reporter: Arjuna