batampos – Minggu (28/10), pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra (ASLI) melangsungkan kampanye terpisah. Pagi, Li Claudia mengadakan senam sehat di Perum KDA, malamnya Amsakar berdialog dengan warga di Sei Panas.
Ratusan warga, terutama ibu-ibu, antusias mengikuti acara senam sehat yang digelar bersama calon Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia. Kegiatan yang berlangsung di Perumahan KDA, Batamkota ini menjadi ajang silaturahmi antara calon pemimpin dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Li Claudia menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tetapi juga mempererat hubungan antara pemimpin dan masyarakat.
“Saya berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut, sehingga masyarakat Batam hidup lebih sehat sekaligus lebih mengenal calon pemimpin yang akan membawa perubahan positif,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya persatuan dalam membangun kota. “Saya diutus oleh Pak Prabowo untuk balik kampung, mendampingi Pak Amsakar Achmad di Pilkada Kota Batam. Pemimpin itu harus adem, tidak memecah belah masyarakat. Kita harus bersatu, bergandengan tangan, baru kita bisa membangun kota yang kita cintai ini,” jelasnya.
Amsakar Usung Program Pelatihan untuk Tenaga Kerja Lokal
Pada Minggu malam, calon Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, melangsungkan kampanye terbuka di Pasar Aku Tahu, Sei Panas. Dalam kampanyenya, Amsakar menyampaikan bahwa salah satu program prioritas pasangan Amsakar-Li Claudia (ASLI) adalah pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di Batam.
“Program pelatihan ini tidak sekadar memberikan keterampilan dasar, tetapi dirancang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan pasar kerja. Dengan demikian, anak-anak muda Batam akan memiliki keterampilan yang relevan dan siap bersaing,” ujarnya.
Menurut Amsakar, program ini bertujuan meningkatkan daya saing generasi muda lokal sekaligus membuka peluang kerja lebih luas, sejalan dengan visi pasangan ASLI untuk menyejahterakan masyarakat Batam.
Lebih lanjut, ia berencana menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwako) yang mewajibkan perusahaan di Batam untuk merekrut 10 hingga 15 persen tenaga kerja lokal.
“Kami ingin memastikan masyarakat lokal, khususnya generasi muda, memiliki tempat di industri kota Batam. Dengan kebijakan ini, Insyaallah, perusahaan di Batam wajib menyerap 10 hingga 15 persen tenaga kerja lokal. Kebijakan ini tidak hanya menekan angka pengangguran, tetapi juga membantu menurunkan kemiskinan,” katanya. (*/adv)