Rabu, 30 Oktober 2024

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Buka Pelatihan SIPOPI, Inovasi Pengelolaan Farmasi di 21 Puskesmas

Berita Terkait

spot_img
04151e25 148f 4ba6 9bfd e1fad9b68785 scaled
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. Foto: Rengga Yuliandra/ Batam Pos

batampos – Dinas Kesehatan Kota Batam meluncurkan inovasi baru melalui pelatihan penerapan aplikasi SIPOPI (Sistem Integrasi Pengelolaan Pharmasi), yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa (29/10). SIPOPI diterapkan di 21 puskesmas di Kota Batam untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan perbekalan farmasi.

Didi menjelaskan bahwa SIPOPI adalah solusi digital yang dirancang untuk menyederhanakan dan mempercepat manajemen stok obat dan alat kesehatan di seluruh puskesmas. Aplikasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan yang sering muncul terkait pengelolaan farmasi, seperti penyesuaian stok, pemantauan distribusi obat, dan pengendalian kualitas obat di setiap puskesmas.

“Dengan adanya SIPOPI, pengelolaan perbekalan farmasi akan lebih terstruktur dan terintegrasi. Hal ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan obat yang dibutuhkan oleh masyarakat, serta mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan stok,” ungkap Didi.

Aplikasi SIPOPI dilengkapi dengan berbagai fitur yang memungkinkan petugas kesehatan di puskesmas untuk melakukan pencatatan dan pelaporan stok obat secara real-time. Dengan demikian, data mengenai jumlah obat dan alat kesehatan yang tersedia bisa diakses dengan mudah oleh Dinas Kesehatan Kota Batam, sehingga meminimalisir risiko kekurangan atau pemborosan perbekalan.

“Fitur-fitur ini akan memudahkan petugas kesehatan dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran obat secara akurat. SIPOPI juga membantu menyajikan data yang akurat sebagai dasar pembuatan Rencana Kebutuhan Obat yang menjamin ketersediaan obat yang dibutuhkan oleh masyarakat,” tambahnya.

Didi berharap, dengan penggunaan aplikasi ini, proses pengelolaan farmasi di puskesmas akan lebih efisien, transparan, dan akurat. Langkah ini sekaligus mendukung upaya Pemerintah Kota Batam dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Penerapan SIPOPI di 21 puskesmas ini merupakan bagian dari rencana Dinas Kesehatan Kota Batam untuk mengintegrasikan sistem pengelolaan farmasi di seluruh layanan kesehatan primer. Puskesmas yang sudah menjalani pelatihan diharapkan bisa segera mengoperasikan aplikasi ini dan menularkan pengalaman mereka kepada puskesmas lainnya.

“Dengan sistem yang terintegrasi, kita dapat mengantisipasi kebutuhan obat dengan lebih baik dan memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat,” ujar Didi.

Pelatihan ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan para petugas kesehatan mengenai penggunaan teknologi dalam bidang farmasi, yang di masa depan akan terus dikembangkan untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Didi menegaskan, penerapan SIPOPI sejalan dengan komitmen Dinas Kesehatan Kota Batam dalam melakukan transformasi digital di sektor kesehatan. Ia berharap, inovasi ini bisa menjadi model bagi daerah lain yang ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan farmasi di fasilitas kesehatan.

“Ini adalah langkah nyata menuju digitalisasi layanan kesehatan di Batam. Kami ingin masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung, terutama dalam hal ketersediaan obat dan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update