Rabu, 6 November 2024

Hadirkan Seminar Berkelas, Dale Carnegie Indonesia Ajak Perusahaan Makin Tangguh Hadapi Perubahan

Berita Terkait

spot_img
27ff0041 f79b 443b 96f0 b2c2557f503c
Salah satu seminar berkelas yang dihadirkan Dale Carnegie Indonesia.

batampos – Menjadi perusahaan tangguh merupakan tantangan di era yang serba lekat dengan perubahan. Tidak terkecuali di Batam, sebagai salah satu kota industri di Indonesia. Dale Carnegie Indonesia menghadirkan seminar berkelas, dan mengajak perusahaan makin tangguh hadapi perubahan di Kota Batam.

Dale Carnegie Indonesia akan memaparkan temuan hasil studi mereka mengenai budaya perusahaan dan bagaimana mengembangkan budaya kerja agar perusahaan tangguh menghadapi perubahan.

Seminar dengan judul “How Leaders Can Respond to Build Better Organization” akan membahas antara lain hasil studi Dale Canegie yang melibatkan 6500 responden dari 20 negara termasuk Indonesia.

Managing Director dari Dale Carnegie Indonesia, Adam Sadhani menyampaikan salah satu temuan penting riset ini adalah bahwa pentingnya bagi perusahaan membangun budaya yang melibatkan karyawan untuk siap meghadapi perubahan yang sedang dan akan timbul.

Topik ini sangat relevan dibahas karena sekalipun sudah dinyatakan sebagai endemi sejak Juni 2023, Covid-19 memicu berbagai perubahan yang masih terasa hingga sekarang. Karyawan yang sudah merasakan fleksibilitas bekerja di rumah (WFH) selama pandemi kini banyak yang merasa berat ketika diminta kembali bekerja di kantor.

“Di Sisi pasar, konsumen yang sudah merasakan mudahnya belanja secara daring kini mengurangi frekuensi kunjungan ke pusat perbelanjaan. Pertemuan dan rapat bisnis pun semakin umum dilakukan secara daring,” kata dia, Senin (4/11/2024).

Perubahan ini berdampak terhadap dunia bisnis. Salah satunya adalah fenomema quiet quitting, yaitu ketika karyawan bekerja di batas minimum pekerjaan dan tidak mencurahkan lebih banyak waktu, tenaga, atau semangat daripada yang diperlukan.

Adam menambahkan sebaliknya, perusahaan yang sempat menerapkan WFH sepenuhnya selama pandemi menghadapi penurunan keterlibatan karyawan sebagai dampak kurangnya frekuensi pertemuan diantara mereka.

Dampak yang lain adalah semakin besarnya “tuntutan” untuk work-life balance di kalangan pekerja. Karyawan enggan untuk lembur atau bekerja di akhir pekan, agar punya waktu untuk kehidupan pribadi atau bersama keluarga.

Perubahan perilaku pasar memicu persaingan yang semakin sengit sehingga tidak sedikit perusahaan yang harus melakukan PHK, merger atau bahkan gulung tikar.

Bagi karyawan yang tersisa, mereka harus bekerja lebih banyak, lebih baik atau lebih cepat dengan sumberdaya yang tidak bertambah atau bahkan berkurang. Hal ini tentunya menambah tekanan dalam bekerja, sehingga memicu masalah kesehatan mental dalam bekerja.

“Semua masalah ini, seperti quiet quitting, keterlibatan karyawan, work-life balance, dan kesehatan mental mempengaruhi budaya kerja di banyak perusahaan,” ungkapnya.

Sebagai contoh, budaya produktivitas tinggi yang selama ini sudah terbangun, kini tergerus dengan masalah quite quitting. Demikin juga misalnya budaya kekeluargaan dan saling percaya bisa terguncang dengan keputusan PHK yang harus dibuat demi keberlangsungan perusahaan.

Karyawan menjadi was-was dan kehilangan kepercayaan pada pimpinan puncak. Kunci untuk mengatasi masalah ini sekaligus juga membangun budaya yang memungkinkan organisasi lebih tahan banting menghadapi perubahan adalah dengan menumbuhkan keterlibatan karyawan.

Dalam seminar ini akan dipaparkan lima aspek pengalaman karyawan dan empat emosi positif yang harus dibangun dan dipelihara sebagai penggerak dan pendorong keterlibatan karyawan.

“Adanya kepercayaan yang tinggi pada pimpinan puncak adalah salah satu faktor yang dapat mendorong keterlibatan karyawan,” demikian Adam.

Memahami aspek pengalaman dan emosi ini akan membantu pimpinan puncak perusahaan untuk mengevaluasi budaya kerja yang telah dibangun saat ini dan dengan cara apa mereka dapat meningkatkannya, agar perusahaan mereka bisa terus bertumbuh dan berkembang, walau diterpa rupa-rupa angin perubahan.

Lanjutnya, sebagai lembaga pelatihan global yang telah berpengalaman lebih dari 110 tahun, Dale Carnegie melihat betapa pentingnya peran dan keterlibatan karyawan, yang berdampak langsung pada kinerja finansial perusahaan. Inilah alasan Dale Carnegie Indonesia mengadakan acara seminar ini.

Karena itu penting bagi para pemilik, direksi dan pimpinan puncak SDM perusahaan di Batam dan Kepri untuk mengikuti seminar ini yang akan diadakan di Batam pada 12 November 2024.

Bagi yang ingin mendaftarkan diri dalam seminar berkelas ini, juga bisa langsung mengklik tautan sebagai berikut https://bit.ly/DC-EventBatam.

“Jadilah bagian dari seminar Dale Carnegie Indonesia. Ini merupakan kesempatan emas bagi semua,” ajaknya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update