batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, melaporkan penurunan aktivitas bongkar-muat barang di Bandara dan Pelabuhan Batam pada September 2024. Penurunan ini tercatat baik untuk barang domestik maupun internasional, meskipun ada beberapa sektor yang menunjukkan peningkatan.
Kepala BPS Kota Batam Eko Aprianto mengatakan, aktivitas bongkar barang angkutan udara domestik pada September 2024 turun menjadi 3.462,78 ton, atau 3,33 persen lebih rendah dibandingkan bulan Agustus. Meski demikian, jika dibandingkan dengan tahun lalu, ada kenaikan sebesar 12 persen dari 3.090,80 ton pada September 2023.
“Sementara itu, barang yang dimuat dari Batam ke berbagai daerah di Indonesia naik 3,16 persen menjadi 2.049,68 ton dari bulan Agustus, dan naik 2,27 persen dibandingkan September tahun lalu, ” ujarnya, Rabu (6/11).
Untuk angkutan udara internasional, kata Eko, terjadi penurunan besar. Barang yang dimuat hanya 16,05 ton, turun 46,64 persen dari Agustus 2024. Barang yang dibongkar juga menurun sebesar 34,83 persen menjadi 16,66 ton.
Sedangkan di sektor angkutan laut domestik, jumlah barang yang dibongkar pada September 2024 turun 15,22 persen dari bulan Agustus, menjadi 739.452 ton. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka ini juga turun 19,12 persen.
Jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut domestik naik tipis 0,30 persen dari bulan Agustus, menjadi 268.774 ton, namun jika dibandingkan tahun lalu, ada penurunan besar sebesar 25,76 persen.
Sementara itu, Eko menjelaskan untuk angkutan laut internasional, aktivitas bongkar barang naik 11,54 persen dari Agustus menjadi 320.741 ton. Namun, dibandingkan September tahun lalu, jumlah ini turun 13,68 persen.
Sebaliknya, aktivitas muat barang internasional mencatatkan kenaikan signifikan. Pada September 2024, barang yang dimuat mencapai 520.841 ton, naik 209,44 persen dari Agustus. Dibandingkan dengan September 2023, jumlah ini naik 85,29 persen.
“Data ini menunjukkan adanya penurunan pada aktivitas bongkar-muat barang di beberapa sektor, terutama pada angkutan udara internasional. Namun, aktivitas muat barang internasional di laut justru mengalami peningkatan besar,” ujar Eko Aprianto. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra