batampos – Pemerintah pusat sedang mempertimbangkan rencana penurunan harga tiket pesawat domestik, merespons keluhan masyarakat terkait mahalnya harga tiket, terutama di momen khusus seperti hari raya.
Rencana ini diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat melakukan perjalanan dalam negeri serta menggerakkan sektor pariwisata domestik.
Anggota DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, menyambut baik rencana ini. Menurutnya, isu mahalnya tiket pesawat telah menjadi keluhan masyarakat sejak lama.
“Ini adalah hal baik di awal pemerintahan yang baru. Selama ini soal tiket kan selalu dikeluhkan oleh masyarakat. Jadi adanya rencana penurunan tiket ini, Kepri harus muncul dan mendukung realisasi dari rencana ini,” ujarnya, Kamis (7/11).
Baca Juga: Emas Perhiasan, Tarif Listrik, dan Parkir Dominasi Sumbangan Inflasi di Batam
Penurunan harga tiket pesawat akan berdampak positif pada kemajuan sektor wisata domestik. “Adanya rencana penurunan harga ini merupakan hal yang sangat positif, dan patut disambut baik. Kita sangat menunggu realisasi dari bentuk penurunan harga tiket ini,” tambahnya.
Selain untuk memajukan sektor pariwisata, rencana penurunan harga tiket ini juga diharapkan dapat mengurangi pilihan masyarakat untuk menggunakan jalur internasional saat melakukan perjalanan domestik. Wahyu mencontohkan bahwa warga Batam sering kali memilih transit melalui Malaysia saat mudik atau berkunjung ke kota-kota di Indonesia akibat mahalnya tiket domestik.
“Kalau dari Batam mau ke Padang, misalnya, saat mudik harga tiket sering naik. Sehingga mereka memilih lewat Malaysia baru meneruskan perjalanan ke kota tujuan di Indonesia. Ini peluang yang harus kita tangkap dengan menurunkan harga tiket pesawat dalam negeri,” katanya.
Ia pun berharap agar pemerintah dapat mengutamakan penurunan harga tiket pada hari-hari besar. Sehingga perjalanan dalam negeri bisa tumbuh positif.
Baca Juga: Pansus Ranperda Angkutan Umum Massal Dibentuk, DPRD Batam Dorong Perbaikan Infrastruktur
“Biar ekonomi semakin menggeliat, memang harus ada terobosan untuk menurunkan harga tiket ini. Selama ini tiket adalah yang sering dikeluhkan, dan pemerintah harus hadir untuk mengintervensi masalah ini,” ujar Wahyu.
Selain tiket pesawat, dia juga menyoroti harga tiket kapal feri internasional yang selama ini masih dirasa mahal. Meskipun ada penurunan harga tiket kapal sebesar Rp30 ribu, ia berharap harga tiket ini bisa turun lebih jauh lagi hingga Rp150 ribu. Hal ini penting bagi Kepri yang sangat bergantung pada moda transportasi laut untuk kunjungan wisatawan mancanegara.
“Provinsi Kepri sangat bergantung pada tiket kapal feri ini, karena kunjungan wisman itu masuk dari pintu pelayaran, meskipun sekarang sudah ada penerbangan langsung Batam ke Incheon dan Kuala Lumpur. Namun, dominasi wisatawan tetap lewat laut. Makanya sangat berharap tiket feri ini bisa turun, dan yang bisa intervensi langsung itu ya pemerintah,” katanya.
Dengan adanya pemerintahan baru, Wahyu berharap agar Kepri mendapatkan perhatian khusus terkait harga tiket kapal feri internasional. “Ini yang kita harapkan dari pemerintah yang baru, agar Kepri menjadi perhatian pusat untuk diperhatikan soal tiket kapal feri internasional ini,” ujarnya. (*)
Reporter: Arjuna