batampos – Puluhan warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam digodok untuk menjadi peracik minuman kopi terbaik dalam program pelatihan pembinaan kemandirian.
Mereka dilatih oleh instruktur peracik dari Barista Coffee Batam serta diawasi oleh bidang pelatihan ketenagakerjaan Disnaker Batam. Harapannya agar mereka memiliki kemampuan dalam membuat kopi sebagai bekal saat bebas nanti.
Kalapas Batam Heri Kusrita menjelaskan, pelatihan pembinaan kemandirian rutin ini sebenarnya ada tiga bidang keahlian. Selain keterampilan meracik kopi, ada juga pelatihan keterampilan meubel dan kerajinan tangan atau handy craft. “Total ada 60 peserta dan agenda pelatihan selama lima hari. Hari ini pembukaan, ” ujar Heri.
Seperti dijelaskan sebelumnya, program pembinaan kemandirian ini merupakan agenda wajib dan rutin di Lapas Batam. Warga binaan semuanya dibina sesuai dengan bidang keahlian masing-masing agar mereka bisa kembali bersaing dan melanjutkan hidup saat bebas nanti.
Selain tiga pelatihan diatas, ada juga sederet program pembinaan kemandirian lainnya seperti pembuatan roti, pertanian, peternakan bahkan hingga pengelasan. Program pembinaan kemandirian ini umumnya akan diuji dan disertifikasi sebagai pegangan WBP saat kembali ke masyarakat nanti.
Kabid Pelatihan Disnaker Moh Zaini yang hadir dalam pembukaan program latihan tiga bidang keahlian tersebut menjelaskan, pelatihan seperti ini penting untuk mempersiapkan bekal dan kemampuan WBP. Jika mereka kembali ke masyarakat nanti mereka juga bisa bersaing untuk mendapatkan pekerjaan ataupun melakoni usaha sendiri sesuai kemampuan yang mereka miliki.
“Makanya dalam pelatihan ini kita sesuaikan dengan kebutuhan keterampilan yang ada saat ini. Untuk keterampilan kopi ini misalkan, kita tahu jaman sekarang value dalam usaha kopi juga mempunyai nilai tinggi dengan tingginya animo masyarakat terhadap kopi. Pelatihan ini diharapkan bisa bermanfaat saat bebas nanti. Mari tingkatkan kompetensi sebaik baiknya, agar menjadi manusia yang positif karena diri kita tergantung kepada diri kita. Mau baik atau pun tidak baik, ” ujar Zaini.
Direktur LPK Sumber Ilmu Batam Hairul Azhar yang turut bagian dalam pelatihan ini, juga menuturkan hal yang sama. Lembaga Pemasyarakatan yang saat ini berfungsi sebagai lembaga Pembinaan hendaknya dimanfaatkan dengan baik oleh penghuni di dalamnya.
Pelatihan keterampilan kemandirian ini penting di jaman sekarang agar saat kembali ke masyarakat tidak bergantung pada keluarga atau orang lain. WBP bisa bersaing secara mandiri dengan kemampuan yang telah mereka dapat selama menjalani program pembinaan di Lapas. (*)
Reporter: Eusebius Sara