batampos – Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Barelang tengah menyelidiki penyebab DSF, 19, yang kritis di Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB). Gadis asal Tangerang ini sudah 3 bulan berada di Batam dan sempat bekarja di salon kawasan Nagoya.
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby Tri Andrestian mengatakan pihaknya sudah memeriksa 14 orang saksi. Terdiri dari rekan kos, rekan kerja, dan orang tua korban.
“Kita sudah memeriksa 14 orang saksi. Penyebabnya belum bisa disimpulkan, masih penyelidikan,” ujarnya di Mapolresta Barelang, Senin (18/11).
Selain memeriksa saksi, polisi tengah menunggu hasil pemeriksaan dokter terhadap tubuh korban. Diketahui, sekujur tubuh korban mengalami lebam.
“Kita juga masih menunggu hasilnya. Itu nanti dokter yang menentukan,” katanya.
Informasi yang didapatkan, korban hanya bekerja selama 3 hari di salon Chellsey Salon, Kompleks Nagoya Point Blok H, Nomor 3. Kemudian, korban dibawa rekannya bekerja ke Tembilahan, Riau.
“Nanti kita sampaikan jika pemeriksaan sudah selesai. Sekarang pemeriksaan masih berlangsung,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu memerintahkan Kasat Reskrim untuk melidik dengan
memeriksa. Hal ini dikatakannya usai membesuk korban di RSHB.
“Pertama, informasi orangtua korban, kemudian teman yang mengantar korban ke rumah sakit. Temannya yang mengetahui siapa yang memukul korban,” katanya.
DSF, 19, terbaring lemah di ruang ICU RS Harapan Bunda sejak Jumat (15/11) dini hari. Gadis asal Tanggerang ini diduga menjadi korban penganiayaan.
Kondisi korban sangat memprihatinkan. Ia tak sadarkan diri dan tubuhnya penuh lebam. Korban diketahui diantarkan temannya ke rumah sakit tersebut. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI