batampos – Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) di seluruh puskesmas. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menyatakan bahwa program ini telah diterapkan di 21 puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah Batam.
Program ini bertujuan untuk memperluas akses kesehatan dan meningkatkan koordinasi pelayanan kepada masyarakat.
“ILP sudah diterapkan di semua puskesmas. Kami juga menargetkan setiap puskesmas minimal memiliki satu puskesmas pembantu agar layanan kesehatan dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Seluruh kader posyandu juga diharapkan ikut berperan aktif,” kata Didi, Kamis (21/11).
Baca Juga: Tingkatkan Inovasi Pelayanan, RSBP Batam Luncurkan Layanan Baru
Didi menjelaskan bahwa penerapan ILP merupakan bagian dari transformasi di bidang kesehatan yang menjadi prioritas pemerintah pusat. Program ini dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif, tidak hanya kuratif tetapi juga promotif dan preventif.
“ILP berfokus pada pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup individu, keluarga, dan masyarakat. Hal ini mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi dini, imunisasi, serta manajemen pelayanan di puskesmas dan posyandu,” tambahnya.
Melalui penerapan ILP, ia berharap dapat menciptakan sinergi antara fasilitas kesehatan dan masyarakat dalam memberikan layanan yang optimal. Transformasi ini juga diharapkan mampu menjadikan puskesmas dan posyandu sebagai pusat layanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan berdaya guna.
Dengan langkah ini, Kota Batam semakin memperkuat posisinya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh warganya, selaras dengan tujuan nasional dalam transformasi bidang kesehatan.
Baca Juga: Seleksi Petugas Haji, Fokus pada Kompetensi dan Integritas
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid, menambahkan bahwa transformasi layanan kesehatan ini diwujudkan melalui penguatan peran puskesmas dan posyandu. Ia menyebutkan, langkah ini melibatkan berbagai pihak, seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi profesi tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta mitra pembangunan kesehatan.
“Kami telah melakukan sosialisasi ILP ke seluruh kelurahan. Tujuannya adalah untuk menggalang dukungan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan agar program ini dapat berjalan efektif,” kata Jefridin. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra