Kamis, 28 November 2024
spot_img

1.452 Pelamar, Hanya 163 Lolos SKB

Berita Terkait

spot_img

F. Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Dari 1.452 orang pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kota Batam, hanya sebanyak 163 orang saja yang lulus dan lanjut ke tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Hal itu disampaikan oleh Kepala BKPSDM Kota Batam, Hasnah. Ia mengatakan, penerimaan CPNS tahun ini sebanyak 86 formasi, mayoritas merupakan bagian teknis.


“163 peserta berhasil lulus. Jadwal pelaksanaan SKB, kami masih menunggu informasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN),” kata Hasnah, Sabtu (23/11).

Para peserta yang melanjutkan ke tahap SKB merupakan mereka yang berhasil mencapai passing grade pada SKD yang digelar pada 16 Oktober hingga 14 November 2024. “Formasi yang paling banyak diminati oleh pelamar CPNS tahun ini adalah formasi di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” ujar Hasnah.

Dari 163 peserta yang lolos, 10 di antaranya merupakan pelamar dengan kategori lulusan terbaik (cumlaude).

Hasnah menjelaskan, formasi khusus ini hanya dapat dilamar oleh peserta yang memiliki predikat lulusan terbaik, dibuktikan dengan transkrip nilai yang menunjukkan status cumlaude.
Dalam upaya menjaga integritas seleksi CPNS, Unit Pelaksana Teknis (UPT) BKN Kota Batam menerapkan teknologi pengenalan wajah (ace recognition) dalam pelaksanaan tes berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT).

Teknologi ini digunakan untuk memverifikasi identitas peserta, sekaligus mencegah praktik kecurangan seperti perjokian.

Kepala UPT BKN Kota Batam, Imamuddin, mengatakan, langkah ini menjadi salah satu inovasi penting untuk memastikan seleksi CPNS berlangsung aman dan adil.

“Dengan teknologi face recognition, identitas peserta diverifikasi langsung dengan data yang telah mereka serahkan sebelumnya. Ini memastikan bahwa proses seleksi berjalan akuntabel,” ujarnya.

Imamuddin menyebut, penerapan teknologi ini bertujuan untuk menciptakan proses rekrutmen yang bersih dan berkualitas, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi di Indonesia (*)

 

Reporter : AZIS MAULANA

spot_img

Update