batampos – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji menangani 126 pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV) sepanjang tahun 2024. Dari jumlah tersebut, delapan pasien merupakan rujukan dari rumah sakit lain. Angka ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Humas RSUD Embung Fatimah Batam, Ellin Sumarni, menjelaskan bahwa rata-rata data pasien terkait HIV per bulan mencapai angka 450 orang. Namun, mayoritas pasien tersebut hanya datang untuk konsultasi atau dikenal sebagai pasien konseling. Adapun, jumlah pasien yang terkonfirmasi HIV adalah 126 orang.
“Total pasien yang mengikuti konseling HIV di layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) ada sebanyak 833 orang. Dari jumlah tersebut, pasien yang positif HIV adalah 126 orang,” sebutnya, belum lama ini.
Sementara itu, dr Suryati yang bertugas di layanan konseling VCT RSUD, menjelaskan, pasien atau orang yang berkonsultasi terkait HIV ini berasal dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
“Anak-anak dan remaja jumlahnya belasan. Sisanya adalah orang dewasa berusia antara 30 hingga 50 tahun,” kata Suryati.
Suryati menambahkan bahwa beberapa pasien HIV yang dirawat ada yang meninggal dunia, sebagian besar akibat komplikasi dengan penyakit lain. Namun, angka pasti pasien yang meninggal tidak disebutkan karena mengikuti protokol penanganan pasien HIV.
Selain pengobatan medis, pasien HIV yang dirawat di RSUD ini juga diberikan edukasi dan pemahaman mendalam tentang HIV. Langkah ini bertujuan tidak hanya untuk mendukung proses penyembuhan, tetapi juga untuk mencegah penularan kepada orang lain.
“Itulah fungsi konseling. Sayangnya, kebanyakan pasien hanya memulai konseling awal dan kemudian tidak datang lagi,” ungkap Suryati.
Penanganan pasien HIV di RSUD ini mengikuti protokol yang telah ditetapkan. Pasien tidak dikucilkan atau diisolasi secara berlebihan karena HIV tidak menular dengan mudah. Sebagaimana diketahui, HIV menular melalui hubungan seksual, jarum suntik, atau transfusi darah yang tidak aman.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam melaporkan peningkatan jumlah kasus HIV dan AIDS selama periode Januari hingga September 2024. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, tercatat 604 kasus HIV dan 61 kasus AIDS di wilayah tersebut.
Mayoritas penderita HIV berasal dari kalangan pekerja pabrik atau buruh, dengan jumlah mencapai 223 orang.
“Kami menduga faktor lingkungan kerja dan kurangnya pengetahuan terkait HIV/AIDS berperan dalam tingginya kasus pada kelompok ini,” ujar Didi, Kamis (14/11) lalu.
Didi juga menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran masya-rakat mengenai bahaya HIV/AIDS. “Kami terus mengupayakan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar angka penularan dapat ditekan,” tambahnya. (*)
Reporter : Eusebius Sara, Rengga Yuliandra