batampos – Sorotan masyarakat pengguna jalan dengan proyek pematangan lahan yang berdampak dengan lingkungan jalan raya juga datang dari masyarakat dan pekerja galangan kapal di Tanjunguncang. Itu karena proyek pemotongan cut and fill lahan perbukitan seberang simpang PT Nippon yang sedang berjalan merusak akses jalan utama.
Keluar masuk truk beroda sepuluh untuk angkut material tanah meninggalkan lumpur di sepanjang ruas jalan yang dilalui kendaraan proyek tersebut. Jalan yang sudah disemenisasi juga mulai banyak yang rusak. Hujan deras menambah repot pengguna jalan. Jalur jalan menuju Basecamp di lokasi proyek dipenuhi lumpur. Situasi jalan tak nyaman untuk pengendara.
“Kalau sudah agak kering lumpur ini, jalanan jadi debu. Debu yang luar biasa kalau di depan kita ada kendaraan proyek atau kendaraan berat perusahaan yang lewat. Tak nyaman memang jalan ini semenjak ada proyek pemotongan bukit itu, ” ujar Daarul, warga Putra Jaya, Tanjunguncang.
Pantauan di lapangan, ruas jalan yang berdampak dengan proyek pematangan lahan ini mulai dari lokasi pemotongan bukit hingga ke simpang masuk PT Wasco. Informasi yang didapat, proyek pemotongan bukit ini untuk kepentingan penimbunan lahan galangan kapal.
“Ke dalam galangan material tanah ini dibawa. Proyek ini meresahkan karena merusak jalan dan juga kotoran (ceceran material tanah) tak dibersihkan. Dibiarkan begitu saja di sepanjang ruas jalan. Padahal ini kawasan jalan yang selalu banjir dan terjadi genangan air. Rusak jalan dibuat truk tanah itu, ” ujar Nuryanti, warga lainnya.
Sebelumnya sorotan yang sama juga disampaikan masyarakat dan penggunaan jalan di simpang Dam, Mukakuning. Proyek pemotongan lahan di seberang rusunawa Mukakuning sebabkan longsor dan banjir di lokasi jalan raya simpang Dam.
Pihak kecamatan dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam telah melakukan pembersihan dan normalisasi drainase di lokasi jalan yang bermasalah ini dan harapan ada penertiban dan pengawasan terhadap proyek yang berdampak buruk dengan kondisi jalan raya tersebut.
“Kita koordinasikan dengan DLH untuk hal seperti ini perlu diperhatikan. Yang simpang Dam sudah kita kerjakan, ” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam Suhar. (*)
Reporter: Eusebius Sara