batampos – Dalam upaya memastikan ketersediaan ikan untuk kebutuhan masyarakat, Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam melakukan peninjauan ke tiga distributor ikan terbesar di kota tersebut. Lokasi yang ditinjau meliputi Jembatan 2 Barelang, Botania, Batamcentre, dan Batuampar.
Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diluncurkan oleh Pemerintah Kota Batam. Selain itu, langkah ini juga diambil untuk mengantisipasi dampak musim angin kencang yang kerap terjadi di akhir tahun.
“Alhamdulillah, stok ikan kita aman hingga Januari 2025,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kota Batam, Yudi Admajianto, Kamis (28/11).
Menurut Yudi, pihaknya terus berkoordinasi dengan para pengusaha perikanan agar dapat memenuhi kebutuhan program MBG. Hal ini termasuk memastikan ketersediaan ikan dengan ukuran tertentu sesuai standar program.
Adapun jenis ikan yang mendominasi stok di Batam saat ini antara lain ikan benggol dan gembung, yang jumlahnya masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Selain itu, potensi besar juga terlihat pada ikan air tawar seperti ikan lele dan nila, yang sebagian besar diproduksi oleh kelompok budidaya lokal.
“Ikan air tawar yang kita pasok berasal dari berbagai daerah seperti Rempang, Batuaji, dan kelompok budidaya lainnya,” tambah Yudi.
Lebih lanjut, ia berharap kelompok budidaya ikan lokal dapat turut mendukung keberhasilan program MBG. “Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan akses makanan bergizi, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor perikanan lokal,” kata dia.
Langkah Diskan Batam ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan dan memastikan kesehatan masyarakat melalui penyediaan asupan gizi yang memadai. (*)
Reporter: Aziz Maulana