Kamis, 12 Desember 2024

Membuka Peluang Ekspor UMKM melalui Business Matching di Johor Bahru

Berita Terkait

spot_img
Rombongan Al Ahmadi Entrepreneurship Center (AEC) Batam saat di Johor Bahru

batampos – Al Ahmadi Entrepreneurship Center (AEC) kembali menyelenggarakan kegiatan Lateral Thinking & Business Matching pada tanggal 4 hingga 6 Desember 2024 yang bertempat di Johor Bahru, Malaysia. Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani UKM Indonesia agar mendapatkan peluang ekspor dan wawasan tentang produk di negara tetangga, Malaysia.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara AEC, Rumah BUMN Batam, PT Danareksa (Persero), dan KJRI Johor Bahru, Malaysia. UKM yang ikut serta dalam program ini adalah mitra binaan UMKM terpilih holding BUMN Danareksa yang berasal dari berbagai penjuru tanah air, antara lain UMKM mitra binaan Danareksa, KBN, Nindya Karya, JIEP, SIER, serta PPA. Selain binaan Holding BUMN Danareksa, terdapat juga UMKM binaan PT Bukit Asam yang turut serta dalam kegiatan ini.


Kegiatan Lateral Thinking dan Business Matching ini bertujuan untuk mendorong UMKM agar mengetahui secara langsung peluang-peluang ekspor. UMKM dipertemukan dengan calon mitra di Malaysia, mempresentasikan produk mereka, dan menjajaki peluang ekspor. Business matching dilakukan di KJRI Johor Bahru dengan menghadirkan belasan calon mitra pembeli. Selain itu, business matching juga dilakukan dengan manajemen Hala Valet, sebuah ritel makanan UKM di mall Angsana Johor Bahru, yang tertarik dengan beberapa produk UKM.

Selain itu, para peserta juga melakukan kunjungan ke lokasi usaha pelaku UKM di Johor Bahru, yaitu Big Food Industries Bhd, yang memproduksi kue kapit (kue semprong) dengan inovasi tambahan seperti coklat, keju, dan kelapa.

Direktur Eksekutif Al Ahmadi Entrepreneurship Center, Lisya Anggraini, menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 2013, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan stakeholder yang peduli untuk mendorong UMKM ekspor. “Sebelum kegiatan ini, pada 17 hingga 20 September lalu, AEC juga melaksanakan kegiatan serupa dengan cakupan yang lebih luas, yaitu Lateral Thinking dan Business Matching Global Halal Product,” ujarnya.

UMKM yang ikut secara mandiri dalam kegiatan tersebut dipertemukan dengan calon mitra pembeli, termasuk UKM binaan Perbadanan Usahawan Johor Bahru (PUJB) dan retail makanan Hala Valet di Angsana Mall Johor Bahru. Manager Retail Hala Valet, Encik Hairil, mengatakan bahwa UKM Indonesia diberi kesempatan untuk kemitraan pemasaran produk, yang kemudian ditindaklanjuti setelah kegiatan.

Selain itu, para UKM juga melakukan business matching dengan agensi yang membantu UMKM untuk mendapatkan jejaring ekspor Malaysia, yakni MARA (Majlis Amanah Rakyat). Shah Zulmizan bin Safar, Timbalan Pengarah MARA, menjelaskan bahwa produk Indonesia sudah sangat baik dalam hal rasa, namun kapasitas produksi harus ditingkatkan agar bisa dipercaya oleh para pembeli untuk melakukan pembelian.

Selanjutnya, UKM juga melakukan diskusi dan penjajakan kemitraan dalam perdagangan ekspor melalui digitalisasi dengan Halal Development Corporation Bhd (HDC) di Selangor, Malaysia. Mohamad Romzi Sulaiman, Assistant General Manager HDC, menyampaikan bahwa platform digitalisasi sangat penting bagi pelaku usaha untuk mendapatkan peluang pemasaran dari berbagai negara di dunia. “Kami menyiapkan platform tersebut, silakan digunakan,” ujarnya.

Para UMKM juga diberi kesempatan untuk mendapatkan arahan dan wawasan tentang strategi mendapatkan pasar ekspor di Malaysia dari Atase Perdagangan RI, Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Aziza Rahmaniar Salam. Ia mengingatkan agar UKM juga menjaga pasar domestik karena pasar Indonesia sangat besar. Muhammad Arief Priowahono, Sekretaris I Ekonomi KBRI Kuala Lumpur, juga menambahkan bahwa UKM harus memahami dengan baik produk apa yang diminati di negara tujuan ekspor.

Untuk pengembangan wawasan, UKM juga mengunjungi UMZ Bioline, yang fokus pada produk kosmetik dan kesehatan. Puncak dari kegiatan ini adalah kunjungan para UKM ke Malaysia International Halal Showcase (MIHAS). Di sana, para UKM mendapatkan wawasan tentang produk inovatif halal dari 45 negara di dunia dan juga melakukan business matching secara mandiri.

Harapannya, kegiatan ini dapat membuka jalan bagi UKM untuk memahami peluang ekspor dan mendorong mereka untuk mempersiapkan diri dalam mendapatkan peluang ekspor.

(*)

spot_img

Update