Sabtu, 14 Desember 2024

Disdik Batam Siapkan Pembangunan 40 Ruang Kelas Baru dan 3 Unit Sekolah Baru di 2025

Berita Terkait

spot_img
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Tri Wahyu Rubianto. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos.

batampos – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam merencanakan pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan unit sekolah baru (USB) pada tahun 2025. Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan pendidikan, terutama terkait dengan daya tampung sekolah negeri.

“Tahun 2025, kita akan membangun 20 ruang kelas untuk sekolah dasar (SD), 20 ruang kelas untuk sekolah menengah pertama (SMP), serta tiga unit sekolah baru,” ujar Tri Wahyu di Sagulung, Kamis (12/12).


Dari tiga unit sekolah baru tersebut, dua di antaranya akan langsung dibangun, yaitu satu SD di Kelurahan Sei Langkai, Sagulung, dan satu SMP di Panglong Batu Besar, Nongsa. Sementara satu unit lainnya difokuskan pada pematangan lahan.

Tri Wahyu menambahkan bahwa pembukaan sekolah baru memerlukan kesiapan matang, baik dari segi fasilitas maupun sumber daya manusia.

“Kami tidak akan membuka sekolah baru jika lembaga pendidikannya belum siap. Selain fasilitas, kami juga harus mempersiapkan guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah. Satu semester akan kami gunakan untuk persiapan, agar semuanya siap digunakan pada tahun ajaran 2026,” jelasnya.

Langkah ini diambil sebagai upaya pemerintah kota Batam untuk menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat yang terus meningkat. Seperti diketahui, Batam kerap menghadapi permasalahan saat penerimaan peserta didik baru. Sekolah negeri selalu kelebihan peminat, menyebabkan banyak calon siswa tidak terakomodir.

Tri Wahyu menyebutkan bahwa masyarakat Batam cenderung lebih memilih sekolah negeri untuk anak-anak mereka. Hal ini mendorong Pemko Batam untuk terus melengkapi fasilitas pendidikan, sehingga sistem belajar mengajar dapat berjalan lebih optimal. “Penambahan ruang kelas dan unit sekolah baru ini juga bertujuan memaksimalkan sistem belajar mengajar di sekolah negeri,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan pentingnya menjaga rasio ideal siswa per kelas. “Jika daya tampung terlalu berlebihan, sekolah bisa tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Jadi, kita harus memastikan penambahan fasilitas ini sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Rencana ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Batam yang menginginkan akses pendidikan yang lebih merata dan berkualitas. Tri Wahyu berharap program ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi berbagai persoalan pendidikan yang ada di kota tersebut.

Selain itu, Pemko Batam juga sedang menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait pengadaan tenaga pendidik. Menurut Tri Wahyu, kekurangan jumlah guru menjadi tantangan utama dalam membuka sekolah baru. “Kita butuh kebijakan strategis untuk mengatasi kurangnya guru dan tenaga kependidikan ini,” katanya.

Dengan rencana ini, diharapkan tahun ajaran 2026 akan menjadi awal baru bagi pendidikan di Batam, dengan fasilitas yang lebih memadai dan tenaga pendidik yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi para siswa.

Pemko Batam pun terus berkomitmen untuk memastikan bahwa kebutuhan pendidikan masyarakat dapat terpenuhi, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat di wilayah tersebut. (*)

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update