Selasa, 17 Desember 2024

Cuaca Ekstrem, Polisi Ingatkan Nelayan dan Penambang Boat Pancung Untuk Waspada

Berita Terkait

spot_img
Dua orang nelayan Batubesar, Nongsa saat akan pergi melaut. Polisi mengimbau masyarakat pesisir, khususnya para nelayan dan pengelola kapal pancung antar pulau, untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi cuaca belakangan ini. Foto: Iman Wachyudi/ Batam Pos

batampos – Polsek Sagulung mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah ini. Cuaca buruk, termasuk angin kencang dan hujan lebat, diprediksi dapat memicu gelombang tinggi serta risiko bencana alam lainnya seperti banjir dan tanah longsor.

Kapolsek Sagulung Iptu Rohandi Tambunan menekankan pentingnya bagi masyarakat yang beraktivitas di laut, terutama pelayaran antar pulau, untuk selalu memantau informasi cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).


“Keselamatan harus menjadi prioritas. Pantau terus perubahan cuaca, dan jangan memaksakan berlayar jika kondisi tidak memungkinkan,” ujar Iptu Rohandi Tambunan.

Baca Juga: Ribuan Pasien Gangguan Jiwa Ditangani RSUD Embung Fatimah Sepanjang Tahun 2024

Transportasi laut, khususnya boat penyebrangan antar pulau, diharapkan melengkapi sarana keselamatan seperti life jacket, lifeboat, dan peralatan pendukung lainnya.

“Semua penumpang dan awak boat harus dilengkapi dengan alat keselamatan. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi risiko kecelakaan di laut,” tambah Kapolsek.

Suhardi, salah satu penambang pancung boat di Sagulung, menyebutkan bahwa keselamatan adalah hal utama saat berlayar. Meskipun rute antar pulau yang dilalui cenderung dekat, ia memastikan boat miliknya selalu dilengkapi alat keselamatan seperti life jacket, alat komunikasi, dan lampu penerangan yang memadai.

Di darat, masyarakat juga diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah saat cuaca buruk berlangsung. “Kurangi bepergian jika tidak mendesak. Ini demi keamanan bersama, mengingat hujan lebat bisa mengakibatkan jalanan licin, pohon tumbang, atau banjir,” jelas Kapolsek.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah-daerah rawan bencana seperti lokasi dengan risiko banjir dan tanah longsor. Mengidentifikasi tempat aman dan menjaga kesiapsiagaan adalah langkah bijak dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem.

Kapolsek juga mendorong warga untuk meningkatkan gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Saluran air yang tersumbat sampah sering menjadi penyebab banjir. Mari bersama-sama membersihkan lingkungan demi mencegah bencana,” serunya.

Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat di Pesisir Pantai Jembatan IV Galang

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca buruk selama beberapa hari ke depan. Angin kencang, disertai hujan deras, diprediksi melanda wilayah Sagulung dan sekitarnya. Masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti panduan keselamatan.

Upaya pencegahan tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga komunitas. Kapolsek mengajak masyarakat untuk saling peduli dan berbagi informasi terkait kondisi cuaca serta risiko yang mungkin timbul.

“Kita harus bekerja sama dalam menjaga keselamatan lingkungan dan sesama,” tutupnya.

Dengan himbauan ini, diharapkan masyarakat Sagulung dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas mereka, baik di darat maupun di laut. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update