batampos – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyoroti permasalahan pengelolaan sampah di Kota Batam. Dia mengatakan, antrean armada sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) disebabkan oleh keterbatasan peralatan.
“Ada peralatan yang rusak, sehingga antrean cukup panjang. Ini bukan karena kesalahan para sopir, tetapi karena alat yang terbatas,” kata Amsakar.
Ia menyampaikan, bersama DPRD Batam akan mencoba mencari solusi atas persoalan ini. Dia mengaku, sudah berdiskusi dengan DPRD Kota Batam, dan akan memprioritaskan pengadaan peralatan baru, khususnya armada pengangkut sampah dan berbagai alat pendukung lainnya.
“Kami juga mempertimbangkan usia TPA yang diperkirakan hanya bertahan dua tahun ke depan. Untuk itu, kami sedang mencari mitra baru agar sampah bisa dimanfaatkan sebagai energi atau didaur ulang,” ujarnya.
Selain itu, Amsakar mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengurangi produksi sampah rumah tangga. Menurutnya, langkah kecil seperti mengurangi penggunaan kantong plastik bisa memberikan dampak besar.
“Saat berbelanja, kalau biasanya ambil tiga atau empat kresek, cukup ambil satu saja. Mari kita bersama-sama mengurangi sampah dari rumah tangga,” tutur Amsakar.
Berdasarkan studi, produksi sampah di Batam mencapai 800 hingga 1.000 ton per hari. Usia TPA sangat bergantung pada upaya bersama dalam mengurangi dan mengelola sampah.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah. Kita butuh kerja sama semua pihak,” ujar Amsakar. (*)
