Rabu, 25 Desember 2024

BP Batam Siapkan Proyek LRT Gantung, Tahap Awal Anggaran Rp1,7 Triliun

Berita Terkait

spot_img
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait

batampos – BP Batam tengah mempersiapkan proyek ambisius berupa pembangunan Light Rail Transit (LRT) gantung. Proyek ini mampu mendukung perkembangan infrastruktur dan mempercepat konektivitas di Batam yang menjadi salah satu kawasan strategis di Indonesia.

Rencana pembangunan LRT gantung tersebut saat ini sedang memasuki tahap persiapan tender kerja sama. BP Batam berencana melibatkan berbagai pihak, termasuk investor lokal maupun asing, dalam pengerjaannya.


Proyek ini diharapkan dapat menggandeng investor nasional dan internasional, atau melalui kerja sama di antara keduanya. Beberapa investor asing yang telah menyatakan minatnya berasal dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, serta China.

Baca Juga: BP Batam Matangkan Rencana Pembangunan Infrastruktur Modern, Termasuk LRT

“Kolaborasi antara investor nasional dan internasional juga menjadi opsi untuk memaksimalkan pengelolaan proyek ini,” kata Kepala Biro Humas dan Protokoler BP Batam, Ariastuty Sirait, Senin (23/12).

Pembangunan tahap pertama LRT gantung ini diestimasi menelan biaya hingga Rp1,7 triliun. Fase awal akan mencakup jalur strategis sepanjang kurang lebih 11 kilometer, yang menghubungkan Bandara Internasional Hang Nadim dengan kawasan Batamcentre, termasuk akses ke terminal feri internasional.

Dalam rencana besarnya, lanjut Tuty, proyek LRT gantung ini akan dibagi ke dalam empat fase pembangunan. Namun, BP Batam masih melakukan kajian mendalam untuk merancang detail anggaran dan teknis pengerjaan pada fase-fase berikutnya.

Fase pertama ini menjadi langkah awal dalam mengintegrasikan sistem transportasi publik yang lebih modern di Batam.

Baca Juga: Permohonan Paspor Stabil Meski Tarif Naik, Kuota Penuh Hingga Akhir Tahun

“Kami ingin memastikan proyek ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat, baik untuk kebutuhan transportasi harian maupun mendukung pariwisata,” ujar dia.

Selain mempercepat mobilitas, LRT gantung ini juga dapat mengurai kepadatan lalu lintas di beberapa titik strategis kota. Dengan jalur Bandara-Batamcentre yang menjadi fokus awal, keberadaan LRT nantinya akan memudahkan akses bagi para wisatawan dan pelaku bisnis yang datang ke Batam.

Meskipun ambisius, proyek ini memiliki tantangan besar, termasuk dalam aspek pendanaan dan teknis pengerjaan. Untuk itu, BP Batam akan memaksimalkan pendekatan kolaborasi dengan investor yang memiliki pengalaman dan rekam jejak di sektor transportasi publik.

Pengerjaan fisik proyek LRT gantung ini diperkirakan baru akan dimulai paling cepat pada akhir 2025. Jika berjalan sesuai rencana, fase pertama diproyeksikan rampung pada 2028.

“Target kami adalah memulai konstruksi secepat mungkin, namun tetap memastikan segala aspek persiapan matang,” katanya.

Baca Juga: Said Didu Ikut Aksi Bersama Mahasiswa Terkait Rempang, Ajukan Beberapa Tuntutan

Proyek ini merupakan salah satu upaya BP Batam dalam mendukung visi pengembangan kawasan strategis Batam sebagai hub logistik, pariwisata, dan bisnis internasional. Dengan adanya LRT gantung, Batam dapat menarik lebih banyak investor dan wisatawan, serta meningkatkan daya saingnya di kawasan Asia Tenggara.

Kehadiran LRT gantung juga menjadi bagian dari strategi untuk memperbaiki sistem transportasi umum di Batam, yang selama ini masih didominasi oleh kendaraan pribadi. Dengan konsep modern dan ramah lingkungan, LR menjadi salah satu solusi transportasi masa depan bagi Bandar Dunia Madani.

Apabila terealisasi, LRT gantung ini tidak hanya akan menjadi ikon baru Batam, tetapi juga menjadi bukti konkret dari visi pembangunan infrastruktur yang terintegrasi. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img

Update