batampos – BP Batam melalui Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU-SPAM) memutuskan untuk menghentikan sementara commissioning atau serangkaian proses dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) Duriangkang 5.
Keputusan ini diambil setelah terjadi gangguan pada pompa injeksi kimia atau dosing pump chemical IPA tersebut, yang menyebabkan kualitas air menjadi keruh dan berwarna hijau.
Gangguan ini membuat bahan kimia tidak tercampur dengan sempurna dalam proses pengolahan air, sehingga memengaruhi hasil akhir. Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Denny Tondano, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas gangguan kualitas air yang diterima dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Pengusaha Binatu Keluhkan Kualitas Air Batam, Warga: Tiap Hari Cuci Filter
“Setelah pembangunan IPA Duriangkang 5 dengan kapasitas 500 liter per detik selesai, kami melakukan commissioning untuk memastikan seluruh sistem berfungsi sesuai standar. Namun, saat commissioning, terjadi gangguan pada dosing pump, sehingga sekitar 3.600 meter kubik air yang tercampur alga sempat terkirim ke pelanggan,” katanya, Jumat (27/12).
Sebagai langkah mitigasi, BP Batam menghentikan sementara commissioning IPA Duriangkang 5 untuk memperbaiki pompa dosing yang bermasalah. Selain itu, pihaknya juga melakukan flushing atau tekanan pada sejumlah jaringan utama untuk membersihkan endapan dan kotoran dalam saluran perpipaan.
Flushing dilakukan dengan memberikan tekanan tertentu melalui katup pengurasan guna menghilangkan kerak yang menempel di dalam pipa. Meski demikian, air yang telah masuk ke jaringan pelanggan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke kondisi normal.
Commissioning ini dilakukan untuk menguji arah aliran air serta dampak yang ditimbulkan oleh pengoperasian IPA Duriangkang 5. Selain itu, commissioning juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan distribusi air yang mendesak, salah satunya di wilayah Tanjunguncang.
“Pengujian ini penting agar kami dapat memastikan distribusi air berjalan sesuai rencana dan meminimalkan potensi masalah di masa mendatang,” katanya.
Saat ini, BP Batam sedang melakukan uji kualitas air terakhir untuk memastikan hasil pengolahan telah memenuhi standar yang ditetapkan. Jika hasil pengujian memuaskan, IPA Duriangkang 5 akan kembali dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Batam.
Denny menjelaskan, kapasitas IPA Duriangkang 5 sebesar 500 liter per detik. Itu diharapkan mampu meningkatkan pasokan air bersih di Batam, yang terus berkembang sebagai salah satu pusat ekonomi utama di Indonesia.
“Dengan beroperasinya IPA ini, kami optimistis kebutuhan air bersih di Kota Batam dapat terpenuhi lebih baik, terutama di daerah-daerah yang selama ini menghadapi kendala distribusi,” kata Denny.
BP Batam berharap masyarakat dapat bersabar selama proses perbaikan dan pengujian berlangsung. “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk memastikan kualitas air yang diterima sesuai standar yang berlaku,” kata Denny.
Ke depan, BP Batam akan terus memantau operasional IPA Duriangkang 5 dan melakukan evaluasi berkala guna mencegah terjadinya masalah serupa. Hal ini merupakan bagian dari upaya BP Batam untuk mendukung kebutuhan infrastruktur dasar yang berkelanjutan bagi masyarakat Batam. (*)
Reporter: Arjuna