Kamis, 9 Januari 2025

SiFT Siap Dukung Pemasangan Alat Deteksi untuk Antisipasi Wabah HMPV

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Turis Singapura dan Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Sekupang. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Sekupang Internasional Ferry Terminal (SiFT) menyatakan kesiapan mendukung pemasangan dan pengaktifan alat deteksi untuk mengantisipasi potensi penyebaran wabah Human Metapneumovirus (HMPV). Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus HMPV di Malaysia.

Manager Operasi SiFT, Arif Nurhidayat, mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Badan Karantina dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam terkait pengaktifan alat deteksi tersebut.


“Intinya, kewenangan pemasangan dan pengaktifan alat ini ada pada Badan Karantina dan KKP Batam. Kami siap mendukung jika diperlukan,” ujarnya, Rabu (8/1).

Ia menambahkan, sejauh ini kondisi jumlah penumpang di Pelabuhan Feri Sekupang masih terpantau normal tanpa adanya lonjakan signifikan. Meski demikian, pihaknya tetap waspada mengingat Terminal Feri Sekupang menjadi salah satu pintu masuk utama wisatawan mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia.

“Kami menyadari pentingnya upaya pencegahan, apalagi Sekupang menjadi gerbang internasional. Jika alat deteksi ini diperlukan, kami akan memberikan dukungan penuh,” tambahnya.

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan menimbulkan gejala seperti batuk, demam, hingga kesulitan bernapas. Virus ini terutama berisiko pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Dengan kesiapan dari SiFT dan koordinasi bersama otoritas terkait, diharapkan langkah pencegahan ini dapat memperkuat upaya deteksi dini dan mencegah penyebaran wabah lebih lanjut di Kota Batam.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, sebelumnya memastikan hingga saat ini belum ada travel warning yang dikeluarkan pemerintah Indonesia terkait penyebaran virus HMPV.

“Sampai saat ini, belum ada arahan travel warning dari pemerintah. Kunjungan wisatawan ke Batam masih stabil, termasuk data kunjungan hingga November 2024,” ujar Ardiwinata, Selasa (7/1).

Menurutnya, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan sejak pandemi COVID-19 menjadi modal penting dalam menghadapi potensi penyebaran penyakit, termasuk HMPV. Tren pariwisata sehat, kata dia, kini sudah menjadi kebiasaan baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.

“Jika merasa sakit, masyarakat sudah terbiasa memakai masker. Selain itu, kebiasaan menjaga kebersihan juga semakin meningkat,” tambahnya.

Meski demikian, Ardiwinata tetap mengimbau masyarakat Batam yang memiliki rencana perjalanan ke Malaysia agar tetap berhati-hati. Ia menyarankan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin, seperti menjaga kebersihan, menggunakan masker saat merasa tidak fit, dan menghindari tempat keramaian jika memungkinkan. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update