Sabtu, 11 Januari 2025

Pemko Batam Genjot Program Strategis untuk Tingkatkan IPM

Berita Terkait

spot_img
Kepala Diskominfo Batam, Rudi Panjaitan. Foto: Pemko Batam

batampos – Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui berbagai program strategis.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Batam, Rudi Panjaitan, menyatakan bahwa komponen pendukung IPM, seperti Usia Harapan Hidup dan Indeks Pengeluaran, mencatat peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.


“Usia Harapan Hidup dan Indeks Pengeluaran menunjukkan tren positif. Ini merupakan hasil dari kerja keras pemerintah bersama sektor swasta dan masyarakat,” ujarnya, Jumat (10/1).

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemko Batam menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang memasyarakatkan olahraga. Selain itu, kerja sama dengan rumah sakit dan pusat layanan kesehatan swasta telah memperluas akses layanan kesehatan.

Baca Juga: Penertiban Tembesi Tower Ditargetkan Rampung Awal Pekan

“Kami juga menggiatkan program bapak asuh stunting untuk menanggulangi masalah stunting,” kata dia.

Dari aspek pendidikan, pemerintah menjalin kemitraan dengan sektor swasta untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dasar hingga menengah. “Kami fokus pada pemerataan layanan pendidikan, terutama di daerah hinterland, serta peningkatan kompetensi tenaga pendidik,” tambah Rudi.

Dari sisi ekonomi, Pemko Batam mengurangi beban pengeluaran masyarakat melalui kerja sama dengan Bulog dan Asosiasi Distributor Bahan Pokok Kota Batam. Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

Investasi asing juga berperan signifikan dalam meningkatkan indikator ekonomi yang memengaruhi IPM. Investasi menciptakan lapangan kerja, menurunkan angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak positif ini terlihat pada peningkatan pengeluaran riil per kapita.

Namun, Rudi mengakui bahwa berbagai tantangan masih dihadapi. Ketimpangan akses pendidikan dan kesehatan, terutama di hinterland, masih menjadi perhatian utama. Selain itu, masalah gizi buruk, kemiskinan, dan pengangguran turut memengaruhi pencapaian IPM.

Baca Juga: PROGIB Kepri dan DPRD Batam Perkuat Sinergi Dukung Program Strategis Pemerintah

Ia menambahkan, keterbatasan infrastruktur dan digitalisasi juga menjadi hambatan. “Akses jalan, listrik, dan internet yang belum merata menghambat peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil,” katanya.

Untuk memastikan keberlanjutan peningkatan IPM, Pemko Batam menetapkan tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 sebagai “Pemantapan Pelayanan Dasar untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia yang Unggul dan Berdaya Saing.”

“Fokus kami adalah meningkatkan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah, serta memperkuat kesehatan masyarakat dari ibu hamil hingga lansia,” kata dia.

Selain itu, pengembangan ekonomi terus digenjot melalui pemberian bantuan, bazar sembako, dan peningkatan UMKM guna memperkuat daya beli masyarakat.

Baca Juga: Investasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Targetkan 8 Persen Tahun Ini

Rudi juga menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan pencari kerja. Mayoritas migran yang datang ke Batam memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Hal ini turut memengaruhi komponen rata-rata lama sekolah dalam IPM.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Batam sebagai kota yang semakin maju dan inklusif, di mana pembangunan manusia menjadi prioritas utama,” kata Rudi. (*)

 

 

Reporter: Arjuna

spot_img

Update