batampos – Kota Batam kembali menjadi sorotan setelah kabar rencana investasi Apple mencuat ke permukaan. Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat itu dikabarkan akan membangun pabrik di Batam untuk memproduksi perangkat AirTag. Kabar ini disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk para pelaku usaha dan pemerintah daerah.
Ketua Apindo Kepri, Stanly Rocky, mengatakan bahwa rencana Apple memilih Batam sebagai lokasi investasi adalah angin segar bagi kota ini. Menurutnya, investasi ini akan membuat Batam semakin dikenal dunia, mengangkat citra Indonesia yang selama ini hanya dikenal melalui Bali dan Jakarta.
“Perusahaan sebesar itu memilih Batam sebagai lokasi produksi menunjukkan bahwa Batam memiliki kelebihan tersendiri,” ujar Stanly, Jumat (10/9).
Baca Juga:Â Pemko Batam Optimalkan Aset Daerah untuk Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
Tidak hanya itu, ia optimistis investasi Apple akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lokal. Meski begitu, detail rencana investasi tersebut belum sepenuhnya diketahui, sehingga dampaknya belum bisa diperkirakan secara spesifik.
“Setiap investasi baru, terutama dari perusahaan besar seperti Apple, pasti akan berdampak positif, baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu, proyek ini juga akan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal,” ujar dia.
Senada dengan Stanly, Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid, juga menyampaikan apresiasinya terhadap rencana investasi Apple. Langkah ini akan mendongkrak investasi dan pertumbuhan ekonomi Batam di masa depan.
“Jika rencana ini benar-benar terealisasi, maka akan menjadi dorongan besar bagi perekonomian lokal,” kata dia.
Baca Juga:Â Puskesmas Siap Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Batam, Ini Jenis Skriningnya
Namun, ia menyoroti jadwal realisasi investasi yang direncanakan baru akan dimulai pada 2026. Ia harap pemerintah pusat dapat melobi Apple untuk mempercepat proses tersebut.
“Kalau bisa dipercepat menjadi pertengahan 2025, tentu akan lebih baik,” ujarnya.
Menurut Rafki, percepatan ini akan membawa manfaat lebih cepat bagi perekonomian dan masyarakat Batam. Rencana investasi Apple di Batam disebut sebagai dampak positif dari kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Karena Apple belum mampu memenuhi kewajiban TKDN, mereka akhirnya mengajukan proposal pendirian pabrik di Batam. Ini menunjukkan bahwa kebijakan TKDN mampu menggenjot investasi sekaligus melindungi industri dalam negeri,” katanya.
Baca Juga:Â Hujan Awet Mengguyur Batam, BPBD Ingatkan Warga Waspada Bencana
Pabrik yang direncanakan tersebut akan fokus memproduksi perangkat AirTag, bukan produk andalan Apple seperti iPhone, iPad, atau MacBook. Meskipun bukan produk utama, nilai investasinya cukup besar, yakni sekitar USD 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun. Angka ini diproyeksikan mampu mendorong pertumbuhan ekosistem industri di Batam.
“Dengan investasi sebesar itu, kita optimistis tingkat pengangguran di Batam akan menurun signifikan,” kata Rafki.
Keberadaan pabrik ini juga berpotensi menarik investor lain untuk berinvestasi di Batam. Apindo sepakat bahwa pemerintah pusat perlu memperkuat upaya lobi kepada manajemen Apple agar rencana investasi ini dapat segera terealisasi. Percepatan ini dinilai penting untuk memaksimalkan dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan ekonomi lokal.
Kabar ini telah menjadi viral di tingkat internasional, menyoroti Batam sebagai salah satu kawasan potensial di Indonesia. Investasi Apple akan menjadi pintu masuk bagi perusahaan global lainnya untuk melihat potensi besar yang dimiliki Batam. (*)
Reporter: Arjuna