Rabu, 15 Januari 2025

Jembatan Kaveling Plus Seitemiang Putus Diterjang Banjir

Berita Terkait

spot_img
Jembatan menuju kawasan budidaya rumput dan perkebunan Marina putus diterjang banjir. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Akses masyarakat yang mengandalkan pertanian dan budaya rumput di kawasan Marina terputus total setelah jembatan penghubung dekat Kaveling Plus Seitemiang rusak parah akibat banjir yang terjadi pada Senin dini hari (13/1). Jembatan yang menjadi satu-satunya jalur utama tersebut roboh akibat derasnya luapan air dari danau yang menampung aliran air dari permukiman sekitar.

Akibat kerusakan ini, warga yang hendak melintas harus memutar melalui jalur alternatif yang cukup jauh. Salah satu warga setempat, Suhardi, mengungkapkan betapa sulitnya akses saat ini. “Banjir kemarin ini. Habis jembatan ini. Tak ada akses lagi. Harus mutar dari perumahan Edelweis sana kalau mau ke dalam,” ujar Suhardi saat ditemui di lokasi pada Rabu (15/1).


Selain sebagai penghubung antar wilayah, jembatan Marina juga memiliki peran penting bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas bertani dan pengelolaan budaya rumput. Dengan terputusnya akses ini, produktivitas dan penghidupan mereka ikut terganggu.

Lurah Tanjung Riau, Syamsudin, mengaku sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk melihat dampak kerusakan yang terjadi. “Kami sudah survei lapangan, dan langkah selanjutnya adalah mengajukan anggaran perbaikan melalui program PSPK,” jelas Syamsudin.

Ia juga menegaskan bahwa perbaikan jembatan tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh pemerintah kelurahan. Oleh karena itu, pihaknya berencana menggandeng perusahaan pengembang perumahan di sekitar lokasi untuk turut ambil bagian. “Kami akan meminta perusahaan pengembang untuk membantu memperbaiki jembatan atau akses jalan yang saat ini masih belum tersentuh semenisasi atau aspal,” tambahnya.

Banjir yang merusak jembatan tersebut merupakan salah satu dampak dari buruknya sistem drainase di kawasan pemukiman sekitar. Intensitas hujan yang tinggi dan kurangnya penanganan aliran air membuat danau penampungan meluap dan merubuhkan jembatan yang sudah cukup tua.

Suhardi dan warga lainnya berharap pemerintah dapat segera melakukan tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini. “Kami ini masyarakat kecil. Kalau akses ini tak diperbaiki, kami yang susah. Anak-anak sekolah juga terganggu,” ungkapnya dengan nada penuh harap.

Sejumlah warga juga menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur di wilayah mereka yang dinilai kurang mendapatkan perhatian. Mereka menuntut agar perbaikan dilakukan secara menyeluruh, termasuk jalan-jalan yang masih berlubang dan belum beraspal.

Sementara itu, warga yang memiliki kendaraan roda dua atau roda empat harus menempuh waktu lebih lama untuk mencapai tempat tujuan. Jalur alternatif yang ada tidak hanya jauh tetapi juga dalam kondisi yang kurang memadai.

Keberadaan jembatan Marina sebagai penghubung utama memiliki peran vital dalam kehidupan masyarakat di kawasan tersebut. Warga berharap kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta dapat mempercepat proses perbaikan sehingga akses mereka kembali normal dalam waktu dekat. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update