batampos – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, masih belum mencakup seluruh siswa. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam menargetkan sebanyak 58 ribu siswa dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK dapat menikmati manfaat program ini pada tahun 2025.
“Hasil rapat koordinasi dengan Pak Gubernur kemarin menyampaikan bahwa target pemerintah untuk 2025 adalah mencakup 19 persen dari jumlah siswa penerima manfaat,” ujar Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, Kamis (16/1).
Menurutnya, program ini dirancang untuk menjangkau sekitar 300 siswa di setiap tingkatan pendidikan di Batam. Namun, pelaksanaannya sangat bergantung pada jumlah dapur umum sehat yang siap beroperasi.
Baca Juga: Opsen Pajak Kendaraan, Bapenda Batam Pastikan Masyarakat Tidak Terbebani
Saat ini, Batam hanya memiliki lima dapur umum, terdiri atas satu dapur milik mitra Badan Gizi Nasional (BGN), satu dapur MBG yang berlokasi di Makodim, serta tiga dapur kemitraan lainnya.
“Untuk mencapai target 58 ribu siswa, kami membutuhkan 20 dapur umum sehat. Saat ini baru tersedia lima dapur, sehingga masih diperlukan tambahan 15 dapur lagi. Nantinya, dapur-dapur ini bisa dimitrakan antara pemerintah daerah dengan BGN,” jelasnya.
Tri Wahyu menambahkan, tantangan utama di Batam adalah ketersediaan lahan untuk pembangunan dapur umum yang berdekatan dengan lokasi sekolah. Oleh karena itu, Disdik mengusulkan solusi alternatif berupa kemitraan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Untuk skala Provinsi Kepulauan Riau, sebanyak 21 dapur umum sehat direncanakan akan dibangun pada 2025 dengan pendanaan sepenuhnya dari BGN. Pembangunan ini mencakup pengadaan lahan, pembangunan infrastruktur, hingga biaya operasional dapur.
“BGN menargetkan pembangunan 5.000 dapur umum sehat secara nasional, dan Kepri mendapatkan alokasi 21 dapur. Namun, di Batam, kami mendorong adanya kemitraan dengan UMKM mengingat keterbatasan lahan yang dekat dengan sekolah,” tambahnya.
Baca Juga: Kepri Targetkan 2,4 Juta Wisman pada 2025
Dengan langkah-langkah tersebut, Disdik Batam optimis target 58 ribu siswa penerima manfaat MBG dapat tercapai, sehingga kebutuhan gizi siswa di Kota Batam bisa terpenuhi secara lebih optimal. Program ini diharapkan tidak hanya mendukung kesehatan siswa tetapi juga meningkatkan prestasi belajar mereka.
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Batam melakukan pengawasan ketat terhadap program Makan Bergizi Gratis yang didistribusikan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Batam.
Kepala BPOM Batam, Mustofa Anwari, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sampling makanan sebagai bagian dari pengawasan.
“Kami melakukan pengujian secara surveilen. Sebelum makanan disalurkan, kami sudah mengecek bahan-bahan di dapur pengolahan. Proses ini bertujuan memastikan bahwa makanan yang didistribusikan aman dan berkualitas,” ujarnya.
Menurut Mustofa, pengujian mikrobiologi terhadap sampel makanan membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari.
“Hasilnya akan kami sampaikan secara berkala kepada Badan Gizi Nasional yang memiliki perwakilan di sini. Kami memiliki target sampling sepanjang tahun untuk memastikan program berjalan sesuai standar,” ujarnya. (*)
Reporter: Azis Maulana