Minggu, 2 Februari 2025

Area Pencarian Buaya Lepas dari Penangkaran PT PJK Diperluas, Sudah 35 Ekor Ditangkap

Berita Terkait

spot_img
Penanganan buaya yang lepas dari penangkaran di Pulau Bulan. F.Istimewa

batampos– Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Tommy Steven Sinambela, menyampaikan bahwa hingga Rabu (22/1), pencarian terhadap buaya yang lepas dari lokasi penangkaran PT PJK telah berhasil menangkap 35 ekor. Pencarian terus dilakukan secara intensif, kini memasuki tahap penyisiran di ring kedua, meliputi pulau-pulau sekitar hingga wilayah perairan Galang.

“Penyisiran di ring satu, yang meliputi area sekitar lokasi penangkaran, sudah selesai dilakukan. Pencarian kini difokuskan di wilayah yang lebih luas untuk memastikan semua buaya yang lepas dapat ditemukan,” ujar Tommy. Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan upaya pencarian hingga seluruh buaya yang lepas berhasil diamankan.


Seperti diberitakan sebelumnya, insiden lepasnya buaya dari penangkaran terjadi setelah kandang buaya di PT PJK, Pulau Bulan, jebol akibat hujan deras yang melanda pada Senin (13/1). Berdasarkan hasil investigasi awal yang dilakukan oleh Polsek Bulang, kerusakan ditemukan pada pintu keluar masuk air di kandang penangkaran. Hal ini menjadi penyebab utama lepasnya buaya-buaya tersebut ke perairan sekitar.

Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, juga menegaskan bahwa pencarian masih terus berlangsung. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan keberadaan buaya ini. Kami bekerja sama dengan BBKSDA untuk menangkap semua buaya yang lepas demi keamanan masyarakat,” ujar Adyanto.

BACA JUGA: Belum Diketahui Pasti Jumlah Buaya yang Lepas, Tim Sudah Berhasil Tangkap Kembali 34 Ekor Buaya

Sementara itu, pihak BKSDA menyatakan bahwa upaya mereka saat ini sepenuhnya difokuskan pada pencarian buaya. Mengenai tindakan lebih lanjut terhadap PT PJK sebagai pengelola penangkaran, Tommy mengatakan bahwa keputusan tersebut masih menunggu arahan dari pihak pusat. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan terhadap insiden ini akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.

Masyarakat Pulau Bulan yang terdampak insiden ini merasa cemas dan berharap masalah ini dapat segera diselesaikan. Sumardi, salah satu warga Pulau Bulan, menyatakan bahwa keberadaan buaya yang lepas menjadi ancaman serius bagi aktivitas mereka sehari-hari. “Kami jadi takut untuk bekerja di laut atau bepergian ke pulau lain. Situasi ini benar-benar mengganggu kenyamanan dan keamanan kami,” keluhnya.

Pihak BBKSDA juga telah mengerahkan tim gabungan yang terdiri dari personel BBKSDA, polisi, dan relawan untuk mempercepat proses pencarian. Hingga kini, tim gabungan telah berhasil menangkap puluhan buaya, namun jumlah yang lepas diperkirakan masih lebih banyak.

Insiden ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penangkaran satwa liar, terutama yang memiliki risiko tinggi seperti buaya. Kerusakan kandang akibat faktor cuaca ekstrem menjadi pelajaran bagi pengelola untuk meningkatkan standar keamanan fasilitas mereka.

Selain itu, BBKSDA juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat keberadaan buaya di sekitar perairan. “Kami mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi. Dukungan ini sangat membantu tim kami di lapangan,” kata Tommy.

Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih terus dilakukan dengan intensitas tinggi. Pihak berwenang berharap insiden ini dapat segera diatasi agar masyarakat dapat kembali beraktivitas tanpa rasa takut. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update