Jumat, 31 Januari 2025

Karantina Kepri Selamatkan 1.200 Burung Pipit Tanpa Dokumen Sah

Berita Terkait

spot_img
Prosesi pelepasan ribuan burung pipit tanpa dokumen yang sah. (Foto: Karantina Kepri untuk Batam Pos)

batampos – Sebanyak 1.200 ekor burung pipit (Lonchura sp) dilepasliarkan di Hutan Wisata Muka Kuning, Kota Batam, pada 28 Januari lalu.

Kegiatan ini dilakukan oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepri bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setelah burung-burung tersebut sempat ditahan akibat tidak memiliki dokumen kesehatan yang lengkap.


Kepala Balai Karantina Kepri, Herwintarti, menjelaskan burung-burung tersebut diamankan pada 26 Januari 2025 di Pelabuhan Telagapunggur, Batam. Burung itu diketahui dibawa dari Pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi, tanpa melapor ke karantina serta tanpa sertifikat kesehatan.

Baca Juga: Libur Panjang, Polisi Tingkatkan Patroli di Pusat Keramaian

“Burung-burung ini tidak dilengkapi dokumen sah maupun sertifikat kesehatan dari daerah asal. Setelah dilakukan penahanan, kami memastikan kondisi burung melalui pemeriksaan fisik dan uji laboratorium untuk mendeteksi virus flu burung,” katanya, Rabu (29/1).

Hasil pemeriksaan menunjukkan burung-burung tersebut negatif flu burung. Dengan demikian, mereka dinyatakan aman untuk dilepasliarkan guna menjaga kelestarian plasma nutfah.

Herwintarti juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan karantina saat melalulintaskan hewan, ikan, atau tumbuhan, agar dapat mencegah penyebaran penyakit hewan karantina (HPHK) yang berbahaya.

“Kami mendukung kearifan lokal, tetapi penting untuk melengkapi dokumen kesehatan karantina sebagai jaminan kesehatan dan keamanan bersama,” kata dia.

Baca Juga: Tak Terbiasa Pakai Sendok, Disdik Batam Siapkan Wastafel di Sekolah untuk Siswa

Kepala Resort Konservasi Alam Muka Kuning, Yon Rombi, mengatakan bahwa burung pipit memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik di berbagai habitat, termasuk di kawasan Batam. Meski demikian, ia mengakui beberapa burung mungkin tidak bertahan akibat stres selama perjalanan.

“Kami berharap pelepasliaran ini membantu populasi burung pipit di alam liar sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Yon. (*)

spot_img

Update