batampos – Situasi lalu lintas di depan SDN 01 dan SDN 08 Sagulung semakin mengkhawatirkan. Para murid yang keluar dari gerbang sekolah langsung berhadapan dengan Jalan Brigjen Katamso, yang merupakan jalur utama dengan arus kendaraan yang padat. Kondisi ini membuat akses masuk dan keluar sekolah sangat berbahaya, baik bagi murid maupun orang tua yang mengantar dan menjemput.
Keramaian di depan sekolah bertambah dengan hilir-mudiknya kendaraan orang tua yang mengantar dan menjemput anak-anak. Antrian kendaraan di jam masuk dan pulang sekolah sering kali menyebabkan kemacetan, yang semakin meningkatkan risiko kecelakaan. Beberapa murid bahkan dilaporkan pernah tersenggol kendaraan saat keluar dari lingkungan sekolah.
“Namanya anak-anak pasti bermain dulu sebelum pulang, ini berbahaya. Sudah ada beberapa yang kesenggol kendaraan. Bahkan orang tua yang menjemput pun kadang kena juga. Keluar gerbang langsung berhadapan dengan jalan raya. Semoga ada solusi supaya anak-anak lebih aman,” ujar Sunardi, salah satu orang tua murid SDN 01.
Pihak sekolah pun menyadari bahaya yang mengancam para murid. Mereka telah mengajukan permohonan kepada pihak berwenang agar segera dibuat zona selamat sekolah. Rambu-rambu atau tanda peringatan bagi pengendara diharapkan dapat mengurangi kecepatan saat melintas di depan sekolah, sehingga meminimalisir risiko kecelakaan.
Harapan yang sama disampaikan oleh Kepala SDN 008 Sagulung, Sarino. Ia menegaskan bahwa zona selamat sekolah sangat diperlukan untuk meningkatkan keselamatan di lingkungan sekolah mereka. Sebelumnya, zona ini pernah ada, tetapi hilang saat pelebaran jalan dilakukan.
“Kami sudah sering mengusulkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Dulu zona selamat sekolah ada, tapi waktu pelebaran jalan dibongkar. Sekarang makin rawan karena langsung berbatasan dengan jalan raya,” kata Sarino. Ia berharap pemerintah segera memberikan perhatian agar keselamatan para murid tetap terjaga. (*)
Reporter: Eusebius Sara