![](https://metro.batampos.co.id/storage/2024/09/Gas-1-Kg-3-F-Cecep-Mulyana-scaled-e1727018098964.jpg)
batampos – Ketua Ombudsman Kepri, Lagat Siadari, menyoroti pelaksanaan operasi pasar yang menyediakanLPG 3 kilogram yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam. Menurutnya, langkah ini justru menimbulkan pertanyaan karena seharusnya distribusi gas ke pangkalan diperbanyak, bukan malah mengadakan operasi pasar.
“Ini sebenarnya pangkalan yang marah, karena mereka sudah pernah melapor ke kami. Kenapa tidak diperbanyak saja stok LPG 3 kilogram ke pangkalan? Mengapa harus dibuat operasi pasar?” ujar Lagat, Kamis (6/2).
Lagat menekankan bahwa ketika terjadi kelangkaan, Pertamina seharusnya langsung turun ke pangkalan untuk mengidentifikasi penyebabnya. Lalu segera menambah pasokan gas agar fungsi pangkalan tetap berjalan dan harga tetap terkontrol.
“Kalau pengecer, mereka bisa menjual dengan harga berapa pun karena penjualan mereka tidak resmi,” tambahnya.
Baca Juga: Finalis Kepri Siap Berlaga di Ajang Nasional Technical Skill Contest 2025
Menanggapi hal ini, Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan operasi pasar yang akan berlangsung dalam waktu dekat. Operasi ini juga mencakup kebutuhan sembako menjelang Ramadan.
“Dalam minggu ini kami akan merapatkan kembali soal sembako dan operasi pasar untuk menghadapi bulan suci Ramadan tahun ini,” kata Gustian.
Ia menjelaskan bahwa operasi pasar akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu sebelum Ramadan, pertengahan Ramadan, dan menjelang Idulfitri.
Meskipun jadwal pastinya belum ditentukan, Disperindag Batam berkomitmen untuk memastikan operasi pasar berjalan efektif dan mencakup seluruh wilayah Batam.
“Tapi yang jelas, operasi pasar ini akan digelar di 12 kecamatan di Batam,” katanya. (*)
Reporter: Azis Maulana