![](https://metro.batampos.co.id/storage/2025/02/IMG-20250207-WA0047.jpg)
batampos– Kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat industri galangan kapal dalam negeri mendapat sambutan positif dari para pengusaha di sektor ini. Pengusaha galangan kapal dan lepas pantai yang tergabung dalam Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepulauan Riau (Kepri) menilai langkah ini sebagai angin segar bagi industri maritim nasional.
Ketua Iperindo Kepri, Ali Ulai, menyatakan bahwa industri galangan kapal dalam negeri saat ini berkembang cukup baik dengan sumber daya manusia lokal yang berkualitas. “Galangan kapal di Indonesia sudah sangat bagus. Pekerja lokal memiliki keterampilan yang mumpuni dan bisa bersaing secara global. Hasil kerja kita bahkan sudah diekspor ke berbagai negara,” ujarnya.
Sejauh ini, industri galangan kapal dalam negeri telah membuktikan kemampuannya dalam membangun berbagai jenis kapal. Beberapa perusahaan Indonesia bahkan telah mengerjakan proyek besar untuk kebutuhan luar negeri. “Indonesia sudah mengekspor kapal feri, roro, kapal crew boat, kapal tanker, kapal patroli, serta berbagai jenis kapal offshore dan oil & gas. Ini bukti bahwa kita sudah siap bersaing di pasar internasional,” tambah Ali Ulai.
BACA JUGA:Â Galangan Kapal Masih Kewalahan Atas Kekurangan Tenaga Welder
Selain kapal, industri galangan dalam negeri juga telah memproduksi Rig untuk sektor minyak dan gas selama puluhan tahun. Di Batam, misalnya, sejumlah perusahaan galangan telah beroperasi lebih dari 30 tahun dan berhasil memproduksi berbagai jenis kapal serta Rig berkualitas.
Ali Ulai juga menekankan bahwa banyak perusahaan asing dalam negeri menggunakan tenaga kerja lokal untuk produksi kapal yang diekspor ke Eropa, Asia, dan berbagai belahan dunia lainnya. “Artinya, sumber daya manusia kita sudah diakui dan memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan tenaga kerja asing. Ini menjadi peluang besar bagi industri galangan kapal dalam negeri untuk berkembang lebih pesat,” jelasnya.
Untuk itu dia berharap melalui kebijakan ini ada dukungan konkret dari pemerintah agar industri ini bisa lebih kompetitif. “Kami berharap perizinan, seperti izin lahan, PPKRL, AMDAL, dan lain sebagainya, bisa dipermudah dan dipercepat. Dengan dukungan ini, industri galangan kapal dalam negeri bisa tumbuh lebih pesat dan lebih kuat,” katanya.
Selain perizinan, Ali Ulai menekankan perlunya promosi yang lebih agresif terhadap produk kapal buatan Indonesia. “Dukungan pemasaran kapal buatan anak bangsa ke luar negeri juga sangat diperlukan. Kita siap membuktikan bahwa kualitas kapal Indonesia tidak kalah dengan produk luar,” ujarnya.
Kebijakan Presiden Prabowo untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri dinilai sebagai langkah strategis yang dapat memperkuat industri maritim dan pertahanan nasional. “Kita harus bangga dengan produk sendiri. Jika pemerintah memberikan perhatian lebih, maka industri kapal nasional akan semakin maju dan berkontribusi besar bagi perekonomian negara,” tambahnya.
Tak hanya itu, pelaku industri galangan kapal dan lepas juga menaruh harapan pentingnya dukungan di bidang keuangan, seperti pajak.
“Jika kita pesan kapal langsungnya dari China akan mendapatkan insentif pajak 14% dari pemerintah China, maka kita harapkan kita pengusaha dapat kemudahan insentif perbankan dan perpajakan. Agar kita bisa lebih kompetitif, perlu ada insentif dalam pembiayaan serta kebijakan perpajakan yang mendukung pertumbuhan industri galangan kapal dalam negeri,” kata Ali.
Dengan adanya kebijakan ini, para pengusaha galangan kapal optimis industri maritim Indonesia akan semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar internasional. Mereka berharap kebijakan ini segera diimplementasikan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta. (*)
Reporter: Eusebius Sara