batampos – Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat pada tahun 2022 lalu ada 161 kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menyebutkan, diabetes tipe 1 pada anak adalah suatu penyakit jangka panjang yang terjadi ketika pankreas sudah tidak dapat lagi memproduksi cukup insulin bagi tubuh.
Berdasarkan data surveillance dari UKK IDAI mencatat setiap anak yang diabetes dilaporkan setiap tahun melonjak dari 0,028 per 100 ribu di 2010, menjadi 2 per 100 ribu per 2023.
Baca Juga:Â Polda Kepri Amankan Warga Negara Malaysia Pengirim PMI Ilegal
“Sebanyak 63-71 persen anak Diabetes Melitus Tipe 1 datang dalam keadaan berat, ” ujar Didi, Senin (13/2/2023).
Adapun faktor risiko diabetes tipe 1 diantaranya, faktor genetik, faktor geografi (kekurangan vitamin D yang memicu penyakit auto-immune) dan faktor usia (umum pada anak 4-7 tahun dan 10-14 tahun).
Sedangkan faktor lainnya seperti mengkonsumsi susu sapi bagi anak yang usia yang terlalu dini. Mengkonsumsi air mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan. Ibu dengan riwayat pre-eklampsia serta mengidap penyakit kuning saat lahir.
Baca Juga:Â Polsek Sekupang Gelar Goes to School di SMAN 1 Batam
“Penyebab diabetes tipe 1 adalah ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi cukup insulin sehingga glukosa di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, ” tambah Didi.
Hal ini disebabkan oleh infeksiInfeksi virus (enterovirus, Virus Epstein-Barr, Virus Rubella, Rotavirus, virus Gondongan), anak yang mengkonsumsi obat-obatan, pengaruh gluten dan Auto -immune.
Adapun gejala diabetes tipe ini seperti sering buang air terutama pada malam hari (Polyuria), sering haus (Polydipsia), sering merasa lapar (Polyphagia), berat badan turun meskipun pola makan tetap sama.
Baca Juga:Â Cerai Gugat Dominan di Batam, Dipicu Suami Tak Bertanggung Jawab
Pandangan kabur, kelelahan terus menerus, mudah diserang penyakit infeksi, luka yang lama sembuh dan merasa kaku atau kesemutan pada kaki.
“Gejala-gejala ini dapat terjadi secara tiba-tiba, ” lanjutnya.
Untuk pengobatan diabetes 1 tipe ini kata Didi yakni pemberian insulin (seumur hidup), pola makan sehat dan olahraga teratur. Merawat kaki dan memeriksakan mata secara berkala untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Sedangkan upaya pencegahan pada diabetes 1 tipe ini adalah menjalani pengobatan secara intensif.
Pasien juga diwajibkan menjalani tes DNA untuk mengetahui adanya gen pembawa, pola makan sehat, rutin melakukan aktivitas fisik, mengontrol tekanan darah, kolesterol serta rutin melakukan pemeriksaan dan mengunjungi rumah sakit untuk mengontrol penyakit.
Baca Juga:Â Di Daerah Penghasil Naik, Harga Beras di Batam Masih Stabil
Dilanjutkan Didi, berdasarkan data pelaporan kasus Kota Batam tahun 2022, ditemukan 161 kasus Diabetes Melitus Tipe 1. Untuk menindaklanjuti perkembangan kasus diabetes I tipe tersebut, maka Dinas Kesehatan Kota Batam akan segera melakukan surveillance kasus dan penyelidikan epidemiologi untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
“Di Batam memang cukup tinggi. Saat ini kita sedang mempersiapkan analisa, apa kemungkinan kira-kira penyebabnya. Apakah faktor keturunan atau apakah faktor makanan cepat saji, ” ujar Didi.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra