Minggu, 22 September 2024

Ada 82.590 Penduduk Miskin di Batam

Berita Terkait

spot_img
Kabid Statistik Distribusi BPS Kepri Rahmad Iswanto F. Peri
Kepala BPS Kota Batam, Rahmad Iswanto. Foto: Dokumentasi Batam Pos

batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Kota Batam mencapai 82.590 orang atau 5,19 persen per Maret 2022.

Dibandingkan Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Kota Batam bertambah sebanyak 5,42 ribu orang. Sementara itu dibandingkan Maret 2020 persentase penduduk miskin meningkat sebesar 0,14 persen poin terhadap Maret 2021.



Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto, menyebutkan, selain pada fase pemilihan pasca Covid-19, salah satu faktor meningkatnya kemiskinan ialah terjadinya inflasi pada Maret y-o-y. Dimana hampir semua kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan dan minuman serta tembakau sebesar 5,41 persen.

Baca Juga: Harga Ayam Segar Masih Tinggi

“Inflasi tersebut memiliki andil paling besar terhadap nilai inflasi Maret 2022 Kota Batam, dibandingkan 10 kelompok pengeluaran lainnya. Kelompok makanan, minuman dan tembakau ini juga merupakan kelompok pengeluaran paling vital bagi masyarakat Batam sehingga pengaruhnya cukup tinggi terhadap kemiskinan,” ujar Rahmad, Kamis (5/1/2023).

Ia menambahkan, dari keseluruhan penduduk Batam sebanyak 1.169.648 jiwa (data sensus 2020), persentase jumlah penduduk miskinnya sebanyak 5,19 persen. Angka ini meningkat dibanding Maret 2021 sebesar 5,05 persen.

Sementara itu Garis Kemiskinan (GK) Batam pada Maret 2022 tercatat sebesar 783.730 per kapita perbulan. Adapun penduduk yang masuk dalam kategori miskin yakni penduduk yang pendapatannya dibawah garis kemiskinan (GK).

Baca Juga: Rawan Longsor, BP Batam Segera Perbaiki Ruas Jalan di Seraya Atas

“Angka garis kemiskinan ini terbilang meningkat dari yang sebelumnya di Maret 2021 yang hanya sebesar Rp 740.109/kapita/bulan,” ujarnya lagi.

Perkembangan GK sejak Maret 2013 hingga Maret 2022 terus mengalami tren peningkatan. GK adalah gambaran besarnya nilai Rupiah per bulan yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, baik makanan atau bukan makanan.

Hal yang paling menarik dari angka kemiskinan di Batam yakni persentasenya sejak Maret 2013 sampai dengan Maret 2022 selalu mengalami penurunan, tapi angkanya (jumlah penduduk) terus mengalami kenaikan yang konsisten.

“Persentase memang selalu naik, tapi pengecualian terjadi pada Maret 2014, Maret 2017, Maret 2018, Maret 2021 dan Maret 2022,” ungkapnya.

Baca Juga: Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan

Rahmad menjelaskan kenaikan persentase kemiskinan pada Maret 2014, Maret 2017, dan Maret 2018 dipicu pelemahan kondisi ekonomi Batam. Sedangkan kenaikan pada Maret 2021, karena pandemi Covid-19. Sedangkan di 2022, merupakan masa pemulihan pasca Covid-19.

Rahmad juga mengatakan bahwa Kota Batam merupakan daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak se-Provinsi Kepri. Kondisi ini sejalan banyaknya penduduk di Kota Batam. Sementara itu sisi persentase penduduk miskin Kota Batam menduduki posisi terendah.

“Sebagai informasi garis kemiskinan Kota Batam merupakan yang tertinggi Rp783.730 per kapita per bulan. Jika dibandingkan garis kemiskinan terendah yaitu Kabupaten Karimun Rp 446.586 per kapita per bulan, ” tuturnya.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update