batampos – Jumari salah satu agen elpiji 3 kilogram di Belakangpadang mengaku kelangkaan gas melon disebabkan pengurangan pasokan dari distributor ke agen. Dia mengaku tak mengetahui pasti penyebab pengurangan pasokan tersebut.
“Sudah sebulan pasokan dikurangi, biasanya 560 tabung, sekarang sekitar 360 tabung. Sekarang sudah tidak bisa tersalur lagi ke pulau-pulau di 6 kelurahan,” jelasnya.
Baca Juga: Pipa Air Bocor di Kavling Lama Batuaji, Ini Area Terdampak Pasokan Air
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria saat dikonfirmasi Batam Pos mengaku masih mengecek apa kendala yang menyebabkan gas melon di Belakang Padang menjadi kosong.
“Saya cek dulu ya, ” ujarnya singkat, Selasa (28/11).
Pertamina, kata Satria, selalu memastikan stok elpiji di Batam dalam keadaan aman dan tersedia. Tidak ada pengurangan atau perhentian pasokan elpiji.
Menurutnya, dalam menjaga stok elpiji, Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran elpiji dan menambah jam operasional Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang semula hingga pukul 19.00 menjadi pukul 23.00 WIB.
Baca Juga: Dapil Neraka dan Dapil Surga di Batam Versi Kontestan Pemilu 2024
“Begitu pun pada hari Minggu yang biasanya libur, SPBE kini tetap bekerja dan mendistribusikan elpiji ke pangkalan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan LPG di Batam,” jelasnya.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pemantauan penyaluran LPG dan turut bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, pihak terkait lainnya untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra