batampos – Kualitas air di Kota Batam kembali menjadi sorotan. Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah warga melaporkan air yang mengalir ke rumah mereka berubah warna menjadi hijau dan berbau tidak sedap.
Kondisi ini memicu keluhan luas di media sosial, terutama di akun Instagram resmi @airbatamhilir. Salah satu netizen dengan akun @nirma*** mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas air saat ini.
“Parah, airnya hijau, berlumut. Bagus waktu dikelola ATB,” tulisnya.
Baca Juga:Â Pengusaha Binatu Keluhkan Kualitas Air Batam, Warga: Tiap Hari Cuci Filter
Keluhan senada disampaikan oleh pengguna @gerry*** yang menyindir dengan nada humor. “Air pada hijau lumutan gini, kayak matcha. Filter air pun langsung nyerah sama lumut ini.” tulisnya.
Tidak sedikit pula warga yang merasa kondisi ini semakin memburuk. Seorang pengguna, @novita***, membagikan pengalamannya yang mengkhawatirkan. “Aku tunjukin air Kota Batam, warnanya hijau. Kali ini hijau plus bau. Plus bau!” keluhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, PT Air Batam Hilir (ABH) memberikan penjelasan. Corporate Communication PT ABH, Ginda Alamsyah mengakui bahwa masalah ini berkaitan dengan perubahan permintaan air selama libur panjang Natal dan akhir tahun.
“Karena libur panjang ini, banyak yang keluar kota sehingga demand menurun. Saat demand menurun, tekanan dalam jaringan naik. Akibatnya, kotoran yang ada di dalam pipa terangkat dan terbawa hingga ke pelanggan,” kata dia saat dihubungi, Kamis (26/12).
Untuk menangani masalah tersebut, pihaknya telah melakukan langkah flushing di jaringan pipa air. Flushing adalah proses membersihkan kotoran dalam jaringan dengan cara menutup saluran hulu dan hilir, lalu menekan air untuk mendorong kotoran keluar.
“Kami sudah memonitor. Hari ini sudah kita lakukan flushing, tapi prosesnya bertahap. Ada beberapa daerah, seperti Punggur, yang terdampak cukup parah,” ujarnya.
Namun, Ginda mengakui bahwa proses perbaikan ini tidak bisa selesai dalam waktu singkat. “Kami belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini di seluruh wilayah terdampak,” ujarnya.
Kondisi ini memunculkan perbandingan dengan pengelolaan air sebelumnya saat masih dikelola oleh ATB. Banyak warga merasa kualitas air lebih terjamin dan tidak pernah mengalami masalah seperti saat ini.
Masalah ini menjadi perhatian serius karena air bersih adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Warga mendesak PT ABH untuk segera memperbaiki kualitas air dan memastikan tidak ada lagi gangguan serupa di masa depan.
Selain itu, beberapa pihak meminta pemerintah daerah turun tangan untuk memastikan pengelolaan air bersih di Batam berjalan sesuai standar.
PT ABH berjanji akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai perkembangan proses perbaikan. Namun, warga berharap solusi lebih cepat dapat diterapkan agar mereka kembali mendapatkan akses air bersih yang layak.
Situasi ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan infrastruktur air yang andal, terutama di kota dengan pertumbuhan pesat seperti Batam. Di tengah meningkatnya keluhan, harapan masyarakat kini tertuju pada langkah cepat dan tepat dari pihak terkait untuk mengatasi masalah ini. (*)
Reporter: Arjuna